Tips 'Survival' di Tengah Pandemik COVID-19 dari Eks Menteri Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Situasi sulit penuh ketidakpastian tengah melanda seluruh dunia akibat pandemik COVID-19. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan hingga berkurangnya penghasilan. Namun, tidak perlu berkecil hati. Selalu ada jalan keluar di tengah kondisi sulit yang terjadi saat ini.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman periode 2015-2016, Rizal Ramli menilai periode pandemik saat ini bisa dimanfaatkan generasi muda atau millennial untuk bisa 'survival' atau berjuang melawan kesulitan akibat pandemik COVID-19.
"Suasana ini memang sulit untuk pekerja-pekerja tradisional ya. Karena kebanyakan pabrik tutup dan lain-lain. Mau tidak mau semua dipaksa untuk masuk ke dunia online. Jadi transformasi pekerjaan, bisnis ke arah online gara-gara COVID-19 ini jauh lebih cepat," kata mantan menteri Presiden Jokowi ini dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Senin (28/9/2020).
"Sebetulnya itu kesempatan buat yang muda-muda, karena bisa jualan apa pun lewat online. Apakah pakai medium Tokopedia, Shopee, atau apa gitu. Bisa produk sendiri bisa juga jadi reseller aja," sambungnya.
1. Pilih produk yang bagus dan kompetitif
Rizal menyarankan agar anak-anak muda yang baru terjun ke dunia bisnis untuk pandai memilih barang-barang yang berkualitas dan kompetitif. Menurutnya, hal itu akan mempengaruhi nilai jual kepada konsumen.
"Nah ini membuka kesempatan besar sekali, apalagi anak-anak millennial lah. Apalagi main (teknologi) ini (lebih baik) dibanding orang seperti saya. Jadi punya kesempatan lebih besar," ucap dia.
2. Pahami permintaan konsumen
Pria yang dikenal sebagai Rajawali Ngepret ini menambahkan, penjual juga harus memahami permintaan konsumen di lapangan. Dia mencotohkan, di periode pandemik ini, permintaan masyarakat cenderung tinggi pada sektor makanan, minuman dan kebutuhan sehari-hari.
"Contoh sederhana lah yang suka dagang ini misalnya baju, hari ini kan nggak mungkin orang bikin baju suit, baju kantor, jas yang rapih. Bentuknya kan baju rumahan yang bakal lebih laku baik laki maupun perempuan baju rumahan," jelas dia.
3. Pahami juga kebiasaan pembeli
Di situasi saat ini, lanjut Rizal, kebiasaan masyarakat juga berubah signifikan. Perubahan signifikan konsumen terasa dirasakan saat mereka ingin membeli barang. Harga yang murah, menurut Rizal, menjadi pilihan terdepan saat mereka ingin memboyong barang yang diinginkan.
"Sehingga yang terjadi di online business maupun di lapangan itu penjualannya naik volumenya, itemnya. Tapi value-nya turun seperempatnya. Itemnya naik seperempat, nilainya berkurang seperempat. Artinya konsumen kecuali yang banyak duit banget, bergeser akan ekstra hati-hati. Dia pilih barang yang relaitf murah, bagus dan sebagainya. Selama anak-anak millennial memahami behaviour dari pembeli dalam COVID-19 ini akan bisa selamat," ujarnya.