Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Arisan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Holding Ultra Mikro telah resmi dibentuk, yang terdiri dari PT BRI (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). BRI sendiri yang merupakan induk holding baru saja mengumumkan rencana right issue sebagai sumber penambahan modal untuk mengakuisisi Pegadaian dan PNM.

Namun, hal itu mendapatkan kritik. Bahkan, Holding Ultra Mikro tersebut disebut berpotensi mengancam keberadaan lembaga keuangan mikro seperti koperasi dan Baitul Mal Wa Tamwil (BMT).

1. Bisa mengancam lembaga keuangan kecil

ilustrasi uang Rupiah. (IDN Times/Umi Kalsum)

Pakar Koperasi dan UMKM sekaligus Koordinator Tolak Holding Ultra Mikro Suroto mengatakan, keberadaan holding bisa mengancam keberadaan lembaga keuangan kecil yang bisnis utamanya adalah membiayai pengusaha mikro.

“Menurut saya ini soal komitmen pemerintah, sebenarnya pemerintah ini ingin membangun konsep demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan) atau korporatisasi yang kemudian menghabisi lembaga-lembaga keuangan mikro yang sudah dibangun oleh masyarakat,” ungkap Suroto dalam keterangan resminya, Minggu (20/6/2021).

2. Holding Ultra Mikro disebut hanya menguntungkan BRI

Editorial Team

Tonton lebih seru di