Mengapa Pertumbuhan Bank Syariah Stagnan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemisahan unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS) bisa menghambat pertumbuhan bank syariah. Hingga saat ini, peningkatan pangsa pasar bank syariah masih berada di kisaran 5 persen.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/20/PBI/2009, pemisahan atau spin off UUS dari bank umum konvensional induknya wajib dilakukan paling lambat 15 tahun setelah berlakunya Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah atau pada 2023.
"Memang ada beberapa aturan yg mesti berubah. Kalau tidak, pertumbuhan perbankan syariah ini akan terus stagnan karena kita mengalami small banking trap, tidak bisa keluar dari 5 persen. Ini ada berbagai macam faktor yang memengaruhi," kata Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tazwin Zakaria di Jakarta, Rabu (18/12).
1. Spin off berpotensi menghambat pertumbuhan bank syariah
Apabila tidak diatur secara tepat, kata Tazwin, spin off bisa menimbulkan masalah pertumbuhan. Menurut dia, kepentingan bank konvensional dan bank syariah perlu diselaraskan, bukan dibenturkan dalam institusi.
"Bagaimana menghindari benturan tadi? Ya pastikan bahwa bank syariah adalah solusi keuangan, bukan solusi segmentasi (nasabah). Kalau diposisikan segmennya, akan terjadi sikut menyikut antara bank konvensional dan bank syariah. Umumnya yang menang adalah bank konvensional," tuturnya.
Baca Juga: Ini Pertimbangan Nasabah Memilih Bank Konvensional Dibanding Syariah
2. Bank Syariah Maybank Indonesia jadi alternatif pembiayaan
Editor’s picks
Tazwin mengatakan, Maybank Indonesia pada dasarnya tidak mengalami masalah pertumbuhan. Sebab, Bank Syariah Maybank Indonesia menjadi alternatif pembiayaan, tidak disegmentasikan.
"Jadi masalah yang muncul ketika orang mensegmenkan perbankan syariah seolah-olah harus komunitas muslim saja, padahal tidak. Bank syariah itu merupakan solusi buat semua orang, muslim dan non-muslim," ungkapnya.
3. Aset Bank Syariah Maybank Indonesia tumbuh 10,6 persen
Tazwin menjelaskan, perbankan syariah Maybank Indonesia secara umum tumbuh cukup baik. Aset syariah tumbuh 10,6 persen menjadi Rp33,4 trilun dan berkontribusi 18,8 persen terhadap total aset bank. Pembiayaan syariah tumbuh 3,0 persen menjadi Rp24,5 triliun, sementara simpanan syariah tumbuh signifikan 45,9 persen menjadi Rp26,4 triliun.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Usai Dilantik, Ma'ruf Amin Diminta Maksimalkan Peran Ekonomi Syariah