Terseret Dokumen FinCEN soal Transaksi Mencurigakan, Ini Tanggapan BCA

BCA berupaya melakukan mitigasi untuk mencegah TPPU

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia (BCA) disebut-sebut terseret dalam laporan transaksi janggal oleh Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). FinCEN menyebut ada dana aliran janggal yang keluar masuk melalui bank-bank di Indonesia, temasuk BCA.

Diduga ada 496 transaksi mencurigakan di 19 bank di Indonesia yang nilainya mencapai 504,65 juta dolar AS atau Rp7,46 triliun. Di antaranya, 19 transaksi di BCA senilai 753,7 ribu US dolar atau setara Rp11,1 miliar.

Menanggapi hal itu, BCA mengaku berupaya terus menerus melakukan mitigasi dengan mengevaluasi sistem mereka secara berkesinambungan. 

"Dalam menjalankan operasional, BCA senantiasa mengikuti dan patuh terhadap ketentuan dan undang-undang terkait Penerapan Progam Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT). BCA juga melakukan monitoring atas semua transaksi nasabah seperti yang telah diatur oleh regulator atas ketentuan tersebut," ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (22/9/2020).

1. BCA terbuka dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah tindak pencucian uang

Terseret Dokumen FinCEN soal Transaksi Mencurigakan, Ini Tanggapan BCAIlustrasi ATM BCA (Dok. BCA)

Hera pun mengatakan BCAberkomitmen terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mencegah terjadinya pencucian uang dan pendanaan terorisme. "Ini agar tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku secara nasional maupun internasional," ungkapnya.

2. BCA disebut sebagai sarana 19 transaksi keuangan mencurigakan senilai Rp11,1 miliar

Terseret Dokumen FinCEN soal Transaksi Mencurigakan, Ini Tanggapan BCAGedung Bank BCA (Website/bca.co.id)

Menurut laporan Majalah Tempo, yang menjadi satu-satunya dari 108 media di 88 negara yang digandeng oleh Konsorsium Internasional Jurnalis Investigasi (ICIJ), salah satu bank yang terlibat adalah PT Bank Central Asia Tbk. Mereka diketahui menjadi sarana lalu lintas 19 transaksi keuangan yang mencurigakan. Nilainya mencapai 753,7 ribu US dolar atau setara Rp11,1 miliar.

Uang-uang yang masuk ke rekening di BCA diketahui bersumber dari banyak negara.  Selain BCA, masih ada bank besar seperti dua bank pelat merah yakni Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri. Total ada 19 bank di Indonesia yang disebut dalam dokumen FinCEN.

Bank lain yang disebut melakukan "transaksi panas" yakni Bank DBS Indonesia, Bank Windu Kentjana International, Hong Kong Shanghai Banking Corp, Bank CIMB Niaga, Panin Bank, Nusantara Parahyangan, Bank of India Indonesia, OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Commonwealth, Bank UOB Indonesia, Bank ICBC Indonesia, Chinatrust Indonesia, Standard Chartered, Bank International Indonesia, dan Citibank.

3. Dokumen FinCEN menyebut 2.121 dokumen transaksi mencurigakan 496 transaksi di bank di Indonesia

Terseret Dokumen FinCEN soal Transaksi Mencurigakan, Ini Tanggapan BCAIlustrasi FinCEN Files (IDN Times/Sukma Shakti)

Diberitakan sebelumnya, dunia perbankan internasional dibuat geger ketika media Amerika Serikat, Buzzfeed News, menerima bocoran dokumen mengenai transaksi mencurigakan mencapai 2 triliun dolar AS. Itu adalah bocoran dokumen milik lembaga intelijen keuangan Amerika Serikat, Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN).

Dari 2.657 bocoran dokumen, 2.121 dokumen di antaranya mencerminkan transaksi keuangan yang mencurigakan. Buzzfeed News membagikan bocoran dokumen ke Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) untuk dikerjakan bersama-sama lebih dari 400 jurnalis di 88 negara.

Dari ribuan transaksi janggal yang diungkap dokumen FinCEN, ada 496 di antaranya ialah transaksi mencurigakan di perbankan Indonesia. Itu adalah transaksi sejak 22 Desember 2008 hingga 3 Juli 2017 di 19 bank di Indonesia. Nilainya, 504,65 juta dolar AS atau Rp7,46 triliun.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya