4 Indikator Keuangan Sehat, Gak Cuma Soal Punya Tabungan!

- Penghasilan tetap tidak menjamin keuangan sehat
- Indikator keuangan sehat: rutin menabung, batasi cicilan, dana darurat
- Pentingnya memiliki tujuan keuangan untuk pengelolaan uang yang terarah
Punya penghasilan tetap belum tentu membuat kondisi keuanganmu sehat. Banyak orang kelihatannya mapan, tapi ternyata tiap akhir bulan dompet udah menjerit. Supaya tidak terjebak gaya hidup yang bikin boncos, penting banget tahu indikator keuangan yang benar-benar sehat.
Tidak harus kaya raya dulu kok buat punya keuangan yang stabil. Yang penting, kamu tahu cara mengatur pengeluaran dan mempersiapkan masa depan. Yuk, cek empat tanda keuangan sehat berikut ini. Apakah kamu sudah mencapainya?
1. Menabung 10–20 persen dari penghasilan

Indikator keuangan sehat yang paling dasar adalah kemampuan untuk menabung secara rutin. Idealnya, kamu bisa menyisihkan minimal 10-20 persen dari penghasilan tiap bulan. Jumlah ini cukup untuk membangun dana darurat atau tabungan jangka panjang.
Kalau setiap bulan kamu gak bisa nabung sama sekali, itu tandanya kamu perlu evaluasi pengeluaran. Bisa jadi ada pos yang terlalu boros atau penghasilan belum cukup untuk menutup kebutuhan. Mulai dari nominal kecil dulu juga gak masalah, yang penting konsisten!
2. Cicilan maksimal 30 persen dari penghasilan

Punya cicilan itu wajar, apalagi kalau untuk kebutuhan penting seperti rumah atau kendaraan. Tapi, total cicilan yang kamu bayarkan setiap bulan sebaiknya gak melebihi 30 persen dari penghasilan tetapmu. Lebih dari itu, keuanganmu bisa jadi terlalu terbebani.
Kalau penghasilanmu Rp5 juta, berarti maksimal cicilan bulananmu sekitar Rp1,5 juta. Sisanya harus cukup untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan hiburan. Jadi, sebelum ambil cicilan baru, pastikan kamu udah hitung dengan cermat, ya!
3. Punya dana darurat

Dana darurat adalah fondasi utama dalam keuangan yang sehat. Idealnya, kamu punya dana darurat sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Dengan dana ini, kamu gak perlu panik atau berutang saat krisis datang.
Kalau belum punya, gak usah langsung banyak yang penting mulai dulu dari sekarang. Sisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilan bulananmu. Lama-lama, dana daruratmu akan terkumpul juga asal konsisten.
4. Punya tujuan keuangan yang jelas

Keuangan yang sehat gak cuma soal bisa nabung, tapi juga tahu uangmu mau dibawa ke mana. Punya tujuan keuangan seperti beli rumah, dana pensiun, atau liburan bisa bantu kamu lebih disiplin dan termotivasi menabung. Tujuan yang jelas bikin pengelolaan uang jadi lebih terarah.
Tanpa tujuan, kamu bakal lebih mudah tergoda buat belanja hal yang gak penting. Akhirnya, uang habis tapi gak tahu ke mana larinya. Jadi, mulai sekarang coba tentukan target finansialmu, ya!
Keuangan yang sehat itu bukan soal seberapa besar penghasilanmu, tapi seberapa cerdas kamu mengelolanya. Dengan memenuhi indikator-indikator di atas, kamu bisa lebih siap menghadapi masa depan tanpa stres finansial. Yuk, mulai kebiasaan baik dari sekarang demi hidup yang lebih stabil dan tenang!