Ini Harga 5 Vaksin COVID-19 yang akan Dipakai Indonesia

Sinovac telah menciptakan vaksin COVID-19 yang diberi nama CoronaVac. Pemerintah RI telah mengimpor sebanyak 1,2 juta dosis vaksin ini dalam bentuk jadi, di mana vaksin telah tiba di Indonesia pada Minggu 6 Desember 2020 malam.

Sinovac telah melakukan penelitian vaksin COVID-19 mulai dari awal pandemik berlangsung. Vaksin ini diklaimnya sudah melalui pengujian tahap ketiga pada Juli lalu di Brasil, Indonesia, dan Turki.

Brasil sempat menyebutkan bahwa vaksin ini aman. Namun, masih belum diketahui seberapa efisien vaksin ini dalam melawan COVID-19. Sebab, ilmuwan tidak mendapatkan hasil pengujian ketiga yang jelas di Brasil, akibat adanya dugaan intervensi politik.

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menaksir harga vaksin Sinovac sekitar Rp200 ribu per dosis. Namun menurut The Straits Times, kisaran harga untuk vaksin ini adalah Rp198 ribu sampai Rp424 ribu.

Perusahaan kesehatan yang dimiliki pemerintah Tiongkok, Sinopharm, turut serta melakukan penelitian vaksin untuk COVID-19. Bekerja sama dengan Beijing Institute of Biological Products, mereka membuat vaksin dengan nama BBIBP-CorV.

Setelah melalui beberapa tahap pengujian, vaksin ini dianggap sudah siap edar dan punya tingkat efisiensi sebesar 86 persen. Vaksin ini disebut sudah dipesan oleh Uni Emirat Arab, dan juga sudah dipakai di Tiongkok per akhir November kemarin.

Selain di Beijing, Sinopharm juga melakukan penelitian vaksin COVID-19 di Wuhan. Vaksin ini tidak jauh beda namanya dengan vaksin Sinopharm versi Beijing. Vaksin ini sudah melewati tahap ketiga pengujian di berbagai negara.

Harga untuk vaksin ini diproyeksi sebesar Rp1.075.631 per dosisnya.

Di awal-awal pandemik COVID-19, Universitas Oxford, bekerja sama dengan perusahaan kesehatan multinasional Inggris-Swedia, AstraZeneca, melakukan penelitian dalam pembuatan vaksin untuk COVID-19. Vaksin ini mereka beri nama AZD1222.

Setelah melalui berbagai fase pengujian, vaksin ini pun dinilai memiliki tingkat efisiensi yang baik dalam melawan COVID-19, yakni hingga 90 persen. Namun, dalam tahap pengujiannya, tingkat efisiensi vaksin ini sempat menyentuh angka 62 persen, diakibatkan kekeliruan peneliti dalam pemberian dosis vaksin terhadap relawan vaksin.

Untuk AstraZeneca, harga vaksinnya diperkirakan di bawah 4 dolar AS atau sekitar Rp56 ribu.

Perusahaan kesehatan asal Amerika Serikat Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech menciptakan vaksin bernama BNT162b2. Mereka mengklaim vaksin mereka memiliki tingkat efisiensi di atas 90 persen dalam melawan COVID-19.

Peneliti di BioNTech sudah memulai penelitian terkait pembuatan BNT162b2 ini pada Januari silam. Dua bulan berselang, mereka kemudian menggandeng Pfizer dalam penelitiannya. Hingga akhirnya, setelah melalui beberapa fase pengujian, vaksin ini sudah diinjeksikan pada manusia dan siap diedarkan per Desember 2020.

Vaksin Pfizer-BioNTech diprediksi sekitar 20 dolar AS atau setara dengan Rp280 ribu rupiah per dosisnya.

Sama seperti Pfizer dan BioNTech, perusahaan kesehatan yang berbasis di Boston, Amerika Serikat ini juga sudah memulai penelitian terkait vaksin untuk COVID-19 sejak Januari. Bahkan, mereka mendapat kucuran dana dari pemerintah Amerika Serikat sebesar 1 miliar dolar AS atau jika dikonversikan sekitar Rp14,1 triliun untuk penelitian ini.

Setelah melalui beberapa fase pengujian, termasuk terhadap monyet dan manusia, Moderna berhasil memproduksi vaksin dengan nama mRNA-1273. Para peneliti Moderna memperkirakan tingkat efisiensi vaksin ini dalam melawan COVID-19 sebesar 94,1 persen.

Vaksin mRNA-1273 ini pun sudah siap didistribusikan per akhir November 2020.

Vaksin Moderna yang menggunakan teknologi mRNA ini diperkirakan akan di jual dengan harga di kisaran Rp354 ribu hingga Rp524 ribu.