Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inklusi Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

ilustrasi bank (Pexels/cottonbro)

Inklusi keuangan adalah aspek penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan, masyarakat dapat lebih mudah mengelola keuangan mereka, mengembangkan usaha, dan meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta bekerja sama untuk mendorong inklusi keuangan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Tidak hanya sekadar akses fisik, inklusi keuangan juga mencakup edukasi dan literasi keuangan agar masyarakat memahami manfaat serta risikonya. Dengan demikian, individu dapat membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Melalui upaya ini, diharapkan inklusi keuangan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.

1. Definisi dan konsep inklusi keuangan

ilustrasi literasi keuangan (freepik.com/lenadig)

Inklusi keuangan merujuk pada kemudahan akses individu dan bisnis terhadap layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan. Konsep ini menekankan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu, harus memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses produk keuangan.

Menurut Consultative Group to Assist the Poor (CGAP, 2016), inklusi keuangan berarti akses rumah tangga dan bisnis terhadap produk serta layanan keuangan yang efektif dan teregulasi dengan baik.

World Bank (2016) juga menekankan bahwa inklusi keuangan mencakup akses terhadap layanan finansial seperti transaksi, tabungan, kredit, dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab.

Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan akses ke lembaga keuangan formal. Dengan kata lain, inklusi keuangan tidak hanya mencakup akses fisik, tetapi juga edukasi agar masyarakat memahami dan memanfaatkannya dengan baik.

2. Mengapa inklusi keuangan penting?

ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Ahsanjaya)

Tujuan utama dari inklusi keuangan adalah memastikan setiap orang dapat mengakses layanan keuangan dengan mudah dan aman. Dengan inklusi keuangan yang lebih baik, masyarakat dapat mengelola keuangan mereka secara lebih efektif dan mengurangi ketimpangan ekonomi. Beberapa tujuan spesifik dari inklusi keuangan adalah:

  • Mengurangi ketimpangan ekonomi: Dengan memberikan akses keuangan yang merata, kesenjangan antara kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah dapat diminimalkan.
  • Meningkatkan kesejahteraan sosial: Akses ke layanan keuangan memungkinkan individu mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko keuangan, dan meningkatkan kualitas hidup.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Kemudahan akses terhadap kredit dan layanan finansial memungkinkan usaha kecil dan menengah untuk berkembang.
  • Meningkatkan keamanan finansial: Dengan edukasi yang baik, masyarakat dapat lebih memahami risiko finansial dan mengelola asetnya dengan bijak.
  • Membangun stabilitas ekonomi: Inklusi keuangan yang tinggi dapat mengurangi ketergantungan pada layanan keuangan informal yang sering kali tidak stabil.

3. Parameter keberhasilan inklusi keuangan

Ilustrasi deposito (pexels.com/rawpixel.com)

Indikator inklusi keuangan membantu mengukur sejauh mana akses keuangan telah diperluas. Indikator ini digunakan untuk menilai efektivitas kebijakan serta mengidentifikasi tantangan yang masih dihadapi. Dengan adanya indikator yang jelas, langkah strategis dapat lebih mudah dirancang untuk meningkatkan inklusi keuangan. Beberapa indikator yang sering digunakan meliputi:

  • Jumlah rekening bank: Mencerminkan sejauh mana masyarakat memiliki akses ke sistem perbankan.
  • Jumlah rekening simpanan: Mengukur jumlah simpanan yang dimiliki oleh individu atau rumah tangga.
  • Penggunaan layanan perbankan elektronik: Seperti ATM, mobile banking, dan internet banking.
  • Akses ke kredit: Menilai seberapa mudah individu atau usaha kecil mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal.
  • Pertumbuhan lembaga keuangan mikro (LKM): Menunjukkan peningkatan layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Pemakaian asuransi: Mengukur sejauh mana masyarakat memahami dan menggunakan produk asuransi.
  • Literasi dan pendidikan keuangan: Mencerminkan tingkat pemahaman masyarakat tentang layanan keuangan.
  • Akses ke layanan keuangan melalui fintech: Seperti aplikasi pembayaran digital dan pinjaman online.
  • Beragamnya penggunaan produk keuangan: Menggambarkan banyaknya pilihan layanan keuangan yang digunakan oleh masyarakat.

4. Keuntungan dari inklusi keuangan

Ilustrasi mendukung inklusi keuangan (123rf.com/itchaznong)

Inklusi keuangan membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Dengan akses yang lebih luas, individu dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan lebih aman. Beberapa manfaat inklusi keuangan di antara lainnya:

  • Membantu perencanaan keuangan yang lebih baik: Masyarakat dapat memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Meningkatkan pemerataan ekonomi: Memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi untuk mengakses layanan keuangan.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Memfasilitasi akses ke kredit dan investasi yang mendukung kegiatan ekonomi.
  • Mengurangi risiko finansial: Masyarakat lebih siap menghadapi keadaan darurat melalui tabungan dan asuransi.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Akses ke layanan keuangan memungkinkan individu untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kualitas hidupnya.

5. Langkah-langkah meningkatkan inklusi keuangan

ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar)

Meningkatkan inklusi keuangan memerlukan strategi yang sistematis dan terarah. Langkah-langkah yang dilakukan harus mencakup berbagai aspek agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas:

  • Pemetaan informasi keuangan: Memahami kondisi keuangan kelompok masyarakat yang menjadi target.
  • Edukasi keuangan: Memberikan pemahaman tentang layanan keuangan kepada masyarakat.
  • Penyediaan fasilitas keuangan publik: Pemerintah dapat menyediakan subsidi dan dukungan bagi UMKM.
  • Perlindungan konsumen: Meningkatkan transparansi dan keamanan layanan keuangan.
  • Pemanfaatan teknologi: Menggunakan fintech untuk memperluas akses ke layanan keuangan.
  • Fasilitas intermediasi dan saluran distribusi: Mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan keuangan melalui kerja sama antar lembaga keuangan.

6. Inklusi keuangan di Indonesia: Tantangan dan peluang

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 85 persen pada tahun 2023. Artinya, sebagian besar masyarakat telah memiliki akses terhadap layanan keuangan formal yang lebih luas dan mudah dijangkau.

Meskipun demikian, masih terdapat tantangan yang cukup besar dalam hal literasi keuangan. Meningkatnya akses terhadap layanan keuangan tidak selalu dibarengi dengan pemahaman yang memadai tentang produk dan risiko keuangan. Berdasarkan survei OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat baru mencapai sekitar 49 persen, yang menunjukkan perlunya upaya edukasi yang lebih masif dan terarah.

Dengan semakin meningkatnya inklusi keuangan dan literasi keuangan, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mandiri secara finansial, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us