Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investor yang diversifikasi berlebihan (freepik.com/gpointstudio)
ilustrasi investor yang diversifikasi berlebihan (freepik.com/gpointstudio)

Diversifikasi adalah strategi investasi yang populer untuk mengurangi risiko. Namun, seperti halnya bumbu masakan, terlalu banyak justru bisa merusak rasa.

Ketika diversifikasi dilakukan secara berlebihan, justru bisa menghambat pertumbuhan portofolio. Bisa-bisa portofolio yang sebelumnya untung, malah menjadi rugi. Kenapa bisa begitu? Yuk, kita bahas alasannya!

1. Mengurangi potensi keuntungan

ilustrasi investor yang merugi karena diversifikasi berlebihan (freepik.com/wirestock)

Diversifikasi berlebihan dapat mengurangi dampak dari aset yang memiliki performa tinggi. Dilansir Investopedia, penambahan saham baru ke portofolio hanya memberikan sedikit pengurangan risiko, tetapi dapat secara signifikan mengurangi peluang keuntungan yang besar​.

Misalnya, jika kamu memiliki 100 saham berbeda, performa luar biasa dari satu saham mungkin tidak cukup untuk menggerakkan portofolio secara keseluruhan. Hasilnya, potensi penghasilanmu malah tidak maksimal.

2. Pengelolaan semakin kompleks

ilustrasi portofolio yang memiliki banyak sekali aset (unsplash.com/Ishant Mishra)

Semakin banyak aset dalam portofolio, semakin sulit untuk mengelolanya. Buzz menyebutkan bahwa portofolio yang terlalu beragam membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha untuk memantau kinerja dan melakukan rebalancing​.

Hal ini bisa membuatmu kewalahan, terutama jika tidak memiliki cukup pengetahuan dan waktu untuk memahami aset-aset tersebut. Ujung-ujungnya, kamu malah berisiko mengambil keputusan investasi yang kurang optimal.

3. Biaya transaksi yang tinggi

ilustrasi biaya yang dikeluarkan untuk pajak perdagangan (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Diversifikasi berlebihan juga dapat meningkatkan biaya transaksi. Setiap kali kamu membeli atau menjual aset, ada biaya yang harus dibayar, seperti biaya broker atau pajak. Groww menjelaskan bahwa semakin banyak transaksi, semakin besar total biaya yang harus ditanggung investor​.

Biaya ini mungkin terlihat kecil, tetapi jika dijumlahkan, mereka bisa memakan sebagian besar keuntunganmu, terutama jika portofolio terdiri dari aset-aset yang sering diperdagangkan.

4. Risiko duplikasi aset

ilustrasi portofolio yang mengalami reduplikasi aset (unsplash.com/Dimitri Karastelev)

Diversifikasi tidak selalu berarti memiliki lebih banyak aset. Jika terlalu banyak aset yang mirip atau berada dalam sektor yang sama, risiko yang kamu dapat sebenarnya tidak berkurang. The Motley Fool menyoroti bahwa duplikasi ini sering terjadi pada portofolio yang berisi banyak reksa dana atau ETF dengan fokus yang sama​.

Sebagai contoh, memiliki dua reksa dana yang sama-sama fokus pada saham teknologi tidak akan membantu mengurangi risiko. Sebaliknya, itu hanya membuat portofolio semakin sulit dikelola tanpa memberikan perubahan atau manfaat yang signifikan.

5. Mengaburkan fokus

ilustrasi investor yang kebingungan karena diversifikasi berlebihan (unsplash.com/Joshua Mayo)

Terlalu banyak investasi membuatmu kehilangan fokus pada aset-aset yang paling penting. Portofolio yang terlalu beragam sering kali mengalihkan perhatian dari peluang-peluang terbaik, sehingga hasil akhirnya kurang optimal​.

Alih-alih menambahkan banyak aset, lebih baik fokus pada investasi berkualitas tinggi yang benar-benar kamu pahami. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan potensi keuntungan tanpa perlu mengorbankan efisiensi dalam berinvestasi.

Diversifikasi itu penting, tapi jangan sampai berlebihan. Fokuslah pada kualitas daripada kuantitas untuk memastikan portofolio kamu tetap optimal dan mudah dikelola. Jadi, apakah portofoliomu sudah seimbang, atau malah terlalu beragam? Saatnya evaluasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team