5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikah

Hal keuangan ini sensitif, persiapkan dari awal!

Bicara masalah keuangan, tentunya hal ini bisa menjadi topik yang mengedukasi, menyeramkan, atau bahkan menyulitkan. Kadang banyak orang yang merasa belum mampu mengatur keuangannya sendiri. Apalagi setelah menikah dan membina rumah tangga yang pastinya butuh biaya yang lebih besar daripada hidup sendiri. Oleh sebab itu, topik keuangan ini perlu dibahas sebelum menikah.

Ada beberapa hal yang harus dibahas mengenai keuangan sebelum menikah. Supaya kehidupan pernikahan nantinya tidak akan membawa penyesalan karena ternyata salah satu pihak merasa terjebak dalam situasi keuangan yang berantakan. Hal ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menunda atau bahkan meneruskan pernikahan.

1. Pendapatan masing-masing setiap bulannya dan sumbernya

5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikahilustrasi uang (pixabay.com/peter-facebook)

Ada baiknya berapa jumlah pendapatan pasangan setiap bulannya diketahui terlebih dahulu karena tentunya pasangan yang akan menikah harus menentukan gaya hidup mana yang bisa dan sebaiknya dijalani. Tentunya ini bersumber dari pendapatan masing-masing.

Serta, sumber pendapatan ini juga harus menjadi bahan pertimbangan. Karena ada pendapatan yang sifatnya tetap dan tidak. Yang tetap misalnya adalah gaji dari perusahaan serta yang tidak tetap ini dari hasil jualan atau wirausaha. Dari hasil yang tidak tetap ini, kamu dan pasangan bisa mengambil rata-rata pendapatan dan menyesuaikan gaya hidup nanti setelah menikah. 

2. Utang piutang yang masih menjadi tanggungan dan jangka waktunya

5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikahilustrasi kontrak (pixabay.com/advogadoaguilar)

Masalah utang ini juga perlu diperhatikan jika hendak masuk ke dalam pernikahan. Berapa jumlah utang dan cicilan masing-masing harus diperhatikan. Jangka waktu utang tersebut juga patut dipertimbangkan karena tentunya setelah menikah ada uang untuk keperluan bersama dan pribadi. 

Biasanya pula, pasangan yang akan dijadikan sebagai penanggung jawab utang. Jika hal ini tidak dibicarakan, pasangan akan merasa terjebak dalam pernikahan dan merasa harus ikut menanggung utang dari pasangan sehingga jenis utang, jangka waktu, dan tanggungan ke depan harus jelas dibicarakan. 

Baca Juga: 5 Tips Cerdas Bahas Keuangan dengan Pasangan untuk Menghindari Konflik

3. Jatah untuk orangtua atau keluarga setiap bulannya

5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikahilustrasi keluarga (pixabay.com/ASSY)

Sebagai anak, pastinya ingin memberikan sedikit dari penghasilan untuk orangtua atau keluarga. Bagi yang sedang menjalankan sandwich generation, pastinya hal ini sudah menjadi kewajiban untuk dijalankan. Bahkan tidak hanya orangtua, tapi saudara seperti kakak adik yang jadi tanggungan. 

Sebelum masuk ke dalam pernikahan, ini harus dibicarakan bersama pasangan. Apalagi jika ternyata pasangan juga memiliki beban keluarga. Mau tidak mau ini akan mengurangi biaya bulanan dalam rumah tangga dan menjadi suatu hal yang patut dibicarakan sebelum menikah daripada setelah menikah selalu bertengkar masalah jatah uang untuk keluarga. 

4. Menentukan sang pengelola keuangan dalam keluarga nanti

5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikahilustrasi uang (pixabay.com/Goumbik)

Setelah itu, sebaiknya dalam rumah tangga ditentukan terlebih dahulu siapa yang menjadi pengelola keuangannya. Meski sama-sama bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, ada beberapa dana yang harus jadi tanggungan bersama sesuai dengan kesepakatan bersama. Hal ini tentunya juga perlu dibahas.

Sang pengelola keuangan ini perlu menjadi penanggung jawab atas pembayaran serta investasi yang akan dilakukan dalam rumah tangga. Biasanya yang dipilih menjadi pengelola keuangan ini harus memiliki tanggung jawab yang tinggi dan bijak dalam mengelola uang karena tabungan keluarga juga akan menjadi tanggung jawabnya. 

5. Dana darurat untuk kepentingan bersama

5 Hal Sensitif tentang Uang yang Perlu Dibahas sebelum Menikahilustrasi keuangan (pixabay.com/HeungSoon)

Dana darurat ini sering dilupakan karena banyak pasangan hanya berpaku dengan kondisi saat ini. Tapi, akan lebih aman jika dana darurat ini dipersiapkan selayaknya tabungan untuk kepentingan bersama. Dana darurat ini bisa dipergunakan untuk cadangan ketika misalnya pasangan kehilangan pekerjaan atau orangtua mengalami sakit sehingga dana untuk keperluan sehari-hari tidak terganggu.

Tentunya sebagai manusia kamu dan pasangan tidak akan tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Makanya, dana darurat seperti ini harus dipersiapkan untuk mencegah terjadinya kehancuran ekonomi saat pendapatan tiba-tiba hilang atau perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk pengobatan.

Masalah uang memang akan menjadi topik yang sensitif karena orang menganggap uang berkaitan dengan harga diri seseorang.

Sebagai pasangan yang akan memasuki hidup rumah tangga, maka mau tidak mau masalah uang harus dibicarakan. Karena banyak juga kasus perceraian yang terjadi karena masalah ini. 

Baca Juga: 5 Masalah Keuangan yang Biasa Dialami Fresh Graduate, Bisa Relate?

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya