7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Dituruti

#IDNTimesLife Penghasilan besar atau kecil jangan dihabiskan

Semua keinginan perlu dikendalikan agar tidak merugikan diri atau orang lain. Tak terkecuali keinginan berbelanja sekalipun kamu punya penghasilan yang cukup besar buat sering-sering membeli apa saja. Bagaimana pun, kehidupanmu masih sangat panjang.

Gak bijaksana bila kamu memboroskan uangmu untuk saat ini saja dan tidak mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi di masa depan. Jangan membuat kehidupanmu berakhir sulit bahkan mengenaskan hanya oleh kesukaan berbelanja yang tak lagi terkontrol.

Lakukan ketujuh hal berikut supaya lebih banyak uangmu dapat diselamatkan dari belanja yang kurang penting.

1. Jangan selalu menjadikan belanja sebagai self reward

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi senang berbelanja (pexels.com/Sam Lion)

Membeli sesuatu yang diinginkan sebagai bentuk self reward boleh-boleh saja. Akan tetapi, jangan mengartikan penghargaan buat diri sendiri sebagai harus berbelanja. Apalagi kalau sesuatu yang hendak dibeli berharga terlalu mahal atau kamu sesungguhnya tidak memerlukannya.

Jika self reward selalu dikaitkan dengan belanja, nanti anggaranmu membengkak. Biaya yang dikeluarkan buat belanja lebih besar dari prestasi atau pendapatan yang diperoleh dengan kerja keras.

Lakukan self reward paling simpel dan gak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, misalnya dengan memuji serta mengucapkan terima kasih pada diri sendiri.

2. Fokus di kebutuhan, bukan keinginan

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi berbelanja (pexels.com/Jack Sparrow)

Nasihat ini telah sering sekali disampaikan. Hanya saja mengikutinya kadang tak mudah bagi orang yang belum terbiasa menerapkan gaya hidup sederhana. Sulit untukmu membedakan antara kebutuhan yang wajib dipenuhi karena menentukan kelanjutan hidup dengan keinginan yang diabaikan pun bukan masalah.

Padahal, ongkos buat menebus keinginan inilah yang dapat jauh lebih besar dari kebutuhan sehari-hari. Pun keinginan makin dituruti makin gak ada akhirnya. Pasti muncul keinginan-keinginan lain yang biayanya lebih mahal. 

Setiap kamu menginginkan sesuatu, berhenti dulu dan pikirkan baik-baik. Apakah sesuatu tersebut sungguh-sungguh dibutuhkan atau tidak? Apabila sebagian keinginan dapat ditunda bahkan diurungkan, banyak uang terselamatkan dari kesia-siaan.

3. Sering menghitung ulang pendapatan dan pengeluaran

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Khususnya untukmu yang bekerja secara lepas, pendapatan perlu dihitung beberapa kali dalam sebulan. Jangan sampai di pertengahan bulan pemasukan masih minim, tetapi kamu sudah membelanjakan banyak uang bahkan merogoh tabungan. Jika ini diteruskan, saldomu akan habis.

Utang pun mulai menjadi pilihan dan kamu rentan selamanya gak bisa lepas dari kebiasaan ini. Sementara itu, pendapatan tetap per bulan juga tak boleh membuatmu terlena. Jaga pengeluaranmu agar senantiasa di bawah pemasukan. 

Kalau di samping gaji pokok masih ada sejumlah tunjangan, tetapkan besaran anggaran belanjamu atau hanya menggunakan salah satu tunjangan buat belanja keinginan. Gaji pokok sepenuhnya dipakai untuk biaya hidup sehari-hari, termasuk sekolah anak. Tunjangan-tunjangan yang lain ditabung dan diinvestasikan.

Baca Juga: 5 Tips Keuangan untuk Memulai Investasi bagi Pemula

4. Menyadari barang-barang yang sudah dimiliki

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi melihat-lihat topi (pexels.com/RDNE Stock project)

Masalah sederhana sekaligus bikin kamu selalu gagal berhemat ialah kurang menyadari banyaknya barang yang dimiliki. Dirimu terjebak pada perilaku impulsif ketika berbelanja. Dorongan untuk membeli apa pun langsung diperturutkan.

Saking seringnya berbelanja, barang-barang menumpuk begitu saja di rumah. Kamu mungkin sudah punya lebih dari lima buah topi, tetapi saat melihat-lihat topi di toko rasanya dirimu belum memilikinya satu pun. Kalaupun kamu mengingatnya, nanti dirimu mencari-cari alasan seperti belum ada topi berwarna tertentu.

Padahal, warna topi gak benar-benar penting dalam hidupmu. Kamu mengenakannya bukan untuk menjadi seorang model profesional. Selama barang yang sama atau serupa masih berfungsi dengan baik, semestinya dirimu tak lagi membelinya.

5. Tujuan finansial bernilai investasi

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi investasi berhasil (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Apa saja bisa dijadikan sebagai tujuan finansial, seperti ganti mobil baru setiap 3 tahun. Namun, apakah tujuan finansial seperti itu menguntungkan? Tidak, bahkan cenderung pemborosan saja karena harga jual mobil pasti menurun meski baru digunakan olehmu 1 atau 3 tahun.

Milikilah tujuan finansial yang mengandung investasi. Contohnya membeli tanah, rumah, emas, atau melanjutkan pendidikan untuk menunjang pekerjaanmu. Nilai uang yang dikeluarkan buat investasi tidak hilang bahkan bertambah dari tahun ke tahun.

Supaya bisa berinvestasi, kamu harus menahan keinginan berbelanja. Sebagian uangmu dikumpulkan agar suatu saat dapat diinvestasikan. Keluarkanlah uangmu di saat dan untuk keperluan yang tepat biar kamu memperoleh hasil yang lebih besar di masa depan.

6. Kurangi cuci mata di pusat perbelanjaan dan marketplace

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi jalan-jalan di mal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menghilangkan kepenatan selepas bekerja tidak harus dengan jalan-jalan di mal atau membuka-buka marketplace. Dua hal itu gak cocok untukmu yang mudah tergoda dengan berbagai penawaran menarik seperti diskon dan barang-barang cantik. Walaupun tidak ada rencana membeli, keluar dari sana kamu pasti telah menenteng belanjaan.

Kalau kamu ingin cuci mata, pergilah berjalan-jalan ke taman sekalian berolahraga. Jauhi tempat-tempat yang memancing keinginanmu untuk membeli apa pun. Bawa sedikit uang tunai dan tinggalkan kartu kredit maupun debitmu di rumah.

7. Percaya diri dengan apa adanya kamu

7 Tips Menurunkan Keinginan Berbelanja, Bangkrut jika Terus Diturutiilustrasi percaya diri (pexels.com/stevenson pierre)

Pribadi yang kurang percaya diri lebih mudah terjebak dalam kebiasaan belanja berlebihan. Ada pemikiran bahwa benda-benda yang dibeli dapat meningkatkan kepercayaan dirinya sekaligus rasa hormat orang lain padanya. Maka barang yang dibeli gak cuma banyak, tetapi juga mahal dan bermerek terkenal.

Ini tetap dilakukan sekalipun kemampuan keuangannya di bawah keinginan-keinginannya. Kalau kamu juga mulai kesulitan tampil apa adanya dan selalu mencemaskan penampilan serta penerimaan dari orang lain, segera cek kepercayaan dirimu. Tingkatkan rasa percaya diri dengan cara selain berbelanja.

Kamu dapat belajar dengan tekun sampai mencapai prestasi sehingga merasa bangga terhadap diri sendiri. Pun dirimu tidak perlu berharap semua orang menerima apalagi mengagumimu. Biarkan itu terjadi secara alami dan kamu gak usah memperbesar biaya belanja sampai melebihi kemampuan demi mendongkrak penampilan.

Keinginan berbelanja perlu diturunkan jika sudah mengarah ke pemborosan. Jangan membuat hidupmu sulit hanya karena dorongan belanja yang tak terkendali. Belanja boleh, tetapi secukupnya saja dan sesuaikan dengan kemampuanmu.

Baca Juga: 5 Tips Efektif untuk Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya