Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi uang (pexels.com/Jonathan Borba)

Intinya sih...

  • Paylater berbeda dengan utang tradisional, diawasi OJK, dan transparan

  • Menggunakan paylater dapat membangun skor kredit jika digunakan dengan bijak

  • Bunga paylater tidak selalu tinggi, banyak platform menawarkan opsi cicilan 0% atau bebas biaya administrasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Paylater saat ini sudah menjadi salah satu metode pembayaran yang digemari oleh banyak orang karena kemudahannya untuk menunda pembayaran. Sayangnya meski populer, ternyata masih banyak orang yang keliru dalam memahami cara kerja paylatet dan menyebarkan informasi yang dianggap kurang tepat.

Berbagai mitos seputar paylater justru kerap membuat calon pengguna jadi ragu atau bahkan salah langkah dalam mengelola keuangan yang ada. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa mitos berikut ini terkait paylater yang memang harus diluruskan agar tidak sampai menimbulkan kesalahpahaman.

1. Paylater sama seperti utang piutang tradisional

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Banyak orang menganggap paylater sama seperti berutang pada teman atau koperasi, padahal keduanya memiliki sistem dan juga pengawasan yang berbeda. Paylater merupakan layanan keuangan berbasis digital yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dilengkapi dengan sistem penilaian kredit, serta fitur keamanan finansial.

Berbeda dari utang pribadi, penggunaan paylater jelas akan terikat pada sistem dan juga tenor tertentu yang telah disampaikan, serta bersifat transparan, termasuk denda dan juga bunga yang jelas. Oleh sebab itu, memahami perbedaan ini akan membantumu untuk mengatur keuangan dengan lebih terstruktur dan penuh tanggung jawab.

2. Menggunakan paylater bisa langsung merusak skor kredit

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Ada anggapan bahwa memakai peletter akan secara otomatis langsung membuat skor kredit seseorang jadi buruk. Padahal kenyataannya penggunaan paylater justru bisa membangun history kredit yang baik apabila memang digunakan dengan cara-cara yang tepat, termasuk disiplin dalam melakukan pembayaran tepat waktu.

Skor kredit hanya akan terganggu apabila pengguna tidak membayar tagihan sesuai jadwal atau justru sering menunggak. Oleh sebab itu, selama pengguna menggunakan paylater dengan bijak, maka bisa menjadi nilai tambah dalam riwayat kredit yang dimiliki.

3. Paylater selalu membebani karena bunga yang tinggi

ilustrasi uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Banyak orang takut menggunakan paylater karena dianggap memberatkan dengan bunga yang tinggi dan juga tidak transparan. Kenyataannya sebagian besar penyedia paylater saat ini sudah mencantumkan berbagai informasi tenor, bunga, dan biaya lain secara terbuka pada awal transaksi

Ada beberapa platform yang bahkan menawarkan opsi cicilan 0 perseb atau bebas biaya administrasi untuk transaksi tertentu yang dilakukan. Melalui pemahaman terkait syarat dan ketentuan secara teliti, maka pengguna tetap bisa menikmati kemudahan paylater tanpa terbebani.

4. Paylater hanya untuk belanja konsumtif dan tidak bermanfaat

ilustrasi uang (pexels.com/John Guccione www.advergroup.com)

Stigma yang berkembang adalah paylater hanya digunakan untuk belanja impulsif atau kebutuhan konsumtif semata. Padahal layanan ini sebetulnya dapat dimanfaatkan secara strategi, seperti untuk kebutuhan mendesak yang berupa dana pendidikan, pengeluaran medis, atau peralatan kerja.

Jika dikelola dengan baik, maka paylater bisa membantu menjaga arus kas tanpa harus mengorbankan kebutuhan penting lainnya. Hadi sebetulnya ini tergantung pada tujuan dan kebiasaan penggunanya, sehingga paylater dapat dimanfaatkan sebagai alat finansial yang mendukung produktivitas.

Memahami fakta dibalik mitos seputar paylater dapat membantumu sebagai pengguna untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas. Berbagai anggapan keliru di atas memang dapat menimbulkan kekhawatiran, namun perlu diluruskan agar bisa memanfaatkan paylater dengan bijak. Jadi sebelum percaya mitos, pastikan untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya terlebih dahulu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian