Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva
ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pixabay.com/stevepb)

Intinya sih...

  • Aktiva adalah sumber daya ekonomi perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan manfaat di masa depan, terbagi menjadi aktiva lancar, tetap, tidak berwujud, investasi, dan lain-lain.

  • Pasiva adalah kewajiban dan sumber pendanaan perusahaan, terdiri dari kewajiban lancar, jangka panjang, ekuitas pemilik, kontinjensi, dan lain-lain.

  • Perbedaan utama antara aktiva dan pasiva terletak pada definisi, fungsi dalam neraca, nilai ekonomi, dampak pada operasional perusahaan, serta analisis dari fungsi, posisi, dan peran masing-masing dalam akuntansi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika kamu sedang belajar akuntansi, memahami perbedaan aktiva dan pasiva adalah langkah penting agar kamu bisa membaca laporan keuangan dengan benar. Dua istilah ini tampak sederhana, tetapi memuat informasi fundamental tentang apa yang dimiliki dan apa yang ditanggung perusahaan. Kalau bisa menguasainya sejak awal, kamu akan lebih siap menghadapi materi akuntansi lainnya, nih.

Artikel ini akan membahas aktiva dan pasiva secara ringan dan mudah dipahami. Jadi, kamu bisa memahami kaitannya dengan kondisi finansial nyata di dalam bisnis. Disimak, ya!


1. Apa itu aktiva?

ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pexels.com/RDNE Stock project)

Aktiva merupakan semua sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk menghasilkan manfaat di masa depan. Kamu bisa melihatnya sebagai segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat membantu perusahaan menjalankan operasionalnya. Konsep aktiva ini penting karena menunjukkan kekuatan finansial perusahaan dari sisi aset.

Sebelum masuk ke daftar jenis-jenisnya, kamu perlu tahu bahwa aktiva diklasifikasikan agar lebih mudah dipahami dan dikelola. Setiap jenis aktiva memiliki fungsi berbeda tergantung seberapa cepat aset tersebut bisa digunakan atau diuangkan. Dengan memahami kategori aktiva berikut, kamu bisa mengetahui bagaimana perusahaan memanfaatkan aset untuk menjalankan bisnis:

1. Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah aset yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Jenis ini termasuk kas, piutang, dan persediaan yang digunakan untuk kegiatan operasional harian. Aset ini penting karena menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek.

2. Aktiva tetap

Aktiva tetap adalah aset berwujud yang digunakan untuk operasional jangka panjang, seperti gedung, kendaraan, atau mesin. Aset ini biasanya mengalami penyusutan karena digunakan terus-menerus. Jenis aktiva ini menunjukkan investasi yang dilakukan perusahaan untuk mendukung produktivitas.

3. Aktiva tidak berwujud
Aset ini tidak memiliki bentuk fisik, tetapi tetap memiliki nilai ekonomi, seperti paten, lisensi, atau merek dagang. Aset tidak berwujud sering dipakai untuk meningkatkan nilai kompetitif perusahaan. Meskipun tak terlihat, aset ini bisa sangat penting untuk strategi bisnis jangka panjang.

4. Aktiva Investasi
Aktiva investasi merupakan aset yang disimpan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan, seperti saham atau obligasi. Aset ini tak digunakan langsung dalam operasional, tetapi memberi tambahan pendapatan. Jenis ini menunjukkan bagaimana perusahaan mengalokasikan dana untuk pertumbuhan.

5. Aktiva lain-lain

Aset ini mencakup berbagai item yang tak masuk ke kategori sebelumnya, misalnya uang muka jangka panjang. Walaupun tidak utama, aset ini tetap memberikan manfaat bagi perusahaan. Biasanya jenis ini muncul dalam laporan keuangan sebagai informasi tambahan.


2. Apa itu pasiva?

ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pexels.com/RDNE Stock project)

Pasiva adalah seluruh kewajiban dan sumber pendanaan perusahaan. Jika aktiva menunjukkan apa yang dimiliki, pasiva menjelaskan dari mana dana tersebut berasal. Pasiva mencerminkan tanggung jawab perusahaan kepada pihak lain dan pemilik modal.

Sebelum melihat jenis-jenisnya, penting untuk memahami bahwa pasiva menunjukkan struktur pendanaan perusahaan. Semakin besar pasiva yang harus dibayar, semakin tinggi risiko finansial yang harus dikelola perusahaan, lho. Dengan memahami klasifikasinya, kamu jadi bisa menilai kesehatan keuangan sebuah bisnis. Berikut jenis-jenis pasiva:

1. Kewajiban lancar
Kewajiban lancar adalah utang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun. Contohnya adalah utang usaha, utang gaji, atau utang pajak yang harus segera dilunasi. Jenis kewajiban ini penting untuk melihat kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek.

2. Kewajiban jangka panjang

Ini adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti pinjaman bank atau obligasi. Kewajiban jangka panjang memberikan perusahaan fleksibilitas dalam pendanaan proyek besar. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa pendapatan jangka panjang cukup untuk membayarnya.

3. Ekuitas pemilik
Ekuitas merupakan hak pemilik atas aset perusahaan setelah semua utang dikurangi. Komponen ini mencakup modal, laba ditahan, dan tambahan modal disetor. Ekuitas penting karena menunjukkan seberapa besar kontribusi pemilik dalam membiayai perusahaan.

4. Kewajiban kontinjensi
Kewajiban ini bersifat tak pasti dan tergantung pada kondisi tertentu, seperti tuntutan hukum yang belum diputus. Walaupun tidak pasti, perusahaan tetap harus mencatat potensi kewajiban ini dalam laporan. Nah, hal ini penting agar laporan keuangan tetap transparan.

5. Kewajiban lain-Lain
Kategori ini mencakup kewajiban yang tak termasuk dalam klasifikasi utama. Contohnya pendapatan diterima di muka atau liabilitas khusus lainnya. Meskipun nilainya kecil, kewajiban ini tetap harus diperhatikan dalam pengelolaan dana perusahaan, lho.


3. Perbedaan aktiva dan pasiva

ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pexels.com/Pixabay)

Perbedaan antara aktiva dan pasiva penting dipahami karena keduanya menunjukkan kondisi keuangan dari dua sisi berbeda. Aktiva menggambarkan kekuatan perusahaan, sedangkan pasiva menunjukkan beban atau sumber pendanaan. Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa membaca laporan keuangan secara utuh.

Daftar berikut akan membantu kamu membedakan keduanya dengan lebih jelas. Setiap poin memberikan gambaran bagaimana aktiva dan pasiva bekerja dalam struktur keuangan, lho.

Perbedaan utama aktiva dan pasiva:

1. Definisi

Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi. Sebaliknya, pasiva adalah kewajiban serta sumber pendanaan yang harus dipenuhi perusahaan. Perbedaan definisi ini menjadi fondasi utama dalam memahami laporan keuangan.

2. Fungsi dalam neraca

Aktiva berada di sisi kiri neraca dan menunjukkan apa yang dimiliki perusahaan. Pasiva berada di sisi kanan dan menunjukkan kewajiban serta ekuitas. Keduanya harus seimbang sebagai bentuk pencatatan akuntansi yang benar.

3. Nilai ekonomi

Aktiva memberikan nilai positif karena mendukung operasional perusahaan. Sementara itu, pasiva mencerminkan tanggungan yang harus dipenuhi dalam jangka waktu tertentu. Nilai keduanya memengaruhi kesehatan finansial perusahaan, lho.

4. Dampak pada operasional
Aktiva dipakai untuk proses operasional seperti produksi, pemasaran, atau administrasi. Pasiva memengaruhi strategi pendanaan dan kemampuan membayar utang. Dengan memahami ini, kamu bisa menilai efisiensi dan risiko perusahaan.

5. Analisis perbedaan aktiva dan pasiva dari fungsi, posisi, dan peran

ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pexels.com/RDNE Stock project)

Inti dari perbedaan aktiva dan pasiva dapat dirangkum dari beberapa aspek fundamental dalam akuntansi, dimulai dari fungsi dan posisi dalam neraca. Fungsi utamanya sangat berlawanan, jadi aktiva mencerminkan apa yang perusahaan miliki, yaitu sumber daya yang diharapkan memberikan manfaat ekonomi. Sedangkan pasiva mencerminkan apa yang perusahaan harus bayarkan, yaitu kewajiban atau utang perusahaan ke pihak eksternal.

Posisi dalam Neraca juga menjadi pembeda yang jelas, di mana Aktiva selalu berada di sisi kiri (debet), dan Pasiva berada di sisi kanan (kredit), bersama Ekuitas, yang menegaskan prinsip dualitas:

Aktiva = Pasiva (Liabilitas + Ekuitas)

Selain itu, perbedaan mencolok terlihat dari peran dan manfaat ekonominya. Aktiva digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan operasi, menghasilkan pendapatan, dan memberikan manfaat ekonomi langsung. Sebaliknya, Pasiva mencerminkan sumber pendanaan yang bersifat kewajiban atau beban yang harus dibayar, sehingga tidak memberikan manfaat ekonomi langsung melainkan menjadi klaim atas aset.

Dengan memahami jenis-jenis serta perbedaan aktiva dan pasiva, kamu jadi bisa membaca laporan keuangan dengan lebih mudah dan akurat. Pengetahuan ini juga membantu kamu menilai kondisi finansial sebuah perusahaan secara menyeluruh, lho. Pemahaman yang baik akan membuat kamu lebih percaya diri ketika berkaitan dengan akuntansi atau analisis bisnis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team