ilustrasi perbedaan aktiva dan pasiva (pexels.com/RDNE Stock project)
Pasiva adalah seluruh kewajiban dan sumber pendanaan perusahaan. Jika aktiva menunjukkan apa yang dimiliki, pasiva menjelaskan dari mana dana tersebut berasal. Pasiva mencerminkan tanggung jawab perusahaan kepada pihak lain dan pemilik modal.
Sebelum melihat jenis-jenisnya, penting untuk memahami bahwa pasiva menunjukkan struktur pendanaan perusahaan. Semakin besar pasiva yang harus dibayar, semakin tinggi risiko finansial yang harus dikelola perusahaan, lho. Dengan memahami klasifikasinya, kamu jadi bisa menilai kesehatan keuangan sebuah bisnis. Berikut jenis-jenis pasiva:
1. Kewajiban lancar
Kewajiban lancar adalah utang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun. Contohnya adalah utang usaha, utang gaji, atau utang pajak yang harus segera dilunasi. Jenis kewajiban ini penting untuk melihat kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek.
2. Kewajiban jangka panjang
Ini adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti pinjaman bank atau obligasi. Kewajiban jangka panjang memberikan perusahaan fleksibilitas dalam pendanaan proyek besar. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa pendapatan jangka panjang cukup untuk membayarnya.
3. Ekuitas pemilik
Ekuitas merupakan hak pemilik atas aset perusahaan setelah semua utang dikurangi. Komponen ini mencakup modal, laba ditahan, dan tambahan modal disetor. Ekuitas penting karena menunjukkan seberapa besar kontribusi pemilik dalam membiayai perusahaan.
4. Kewajiban kontinjensi
Kewajiban ini bersifat tak pasti dan tergantung pada kondisi tertentu, seperti tuntutan hukum yang belum diputus. Walaupun tidak pasti, perusahaan tetap harus mencatat potensi kewajiban ini dalam laporan. Nah, hal ini penting agar laporan keuangan tetap transparan.
5. Kewajiban lain-Lain
Kategori ini mencakup kewajiban yang tak termasuk dalam klasifikasi utama. Contohnya pendapatan diterima di muka atau liabilitas khusus lainnya. Meskipun nilainya kecil, kewajiban ini tetap harus diperhatikan dalam pengelolaan dana perusahaan, lho.