Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Goodwill dalam Akuntansi? Ini Penjelasan Lengkapnya!

ilustrasi goodwill (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Goodwill adalah sebuah konsep dalam akuntansi yang mengacu pada nilai tidak berwujud sebuah perusahaan. Contohnya adalah reputasi perusahaan, merek, loyalitas pelanggan, dan aset non-fisik lainnya.

Goodwill dicatat ketika satu perusahaan mengakuisisi atau membeli perusahaan yang lain, dan harga pembelian melebihi nilai pasar wajar dari aset bersih dari perusahaan yang diakuisisi. Berikut adalah tiga poin utama untuk memahami goodwill dalam lingkup keuangan.

1. Goodwill adalah aset tidak berwujud

ilustrasi usaha laundry (pexels.com/Adrienne Andersen)

Goodwill adalah aset tidak berwujud yang mewakili nilai reputasi perusahaan, merek, dan aset non-fisik lainnya. Goodwill dicatat di neraca sebagai aset, dan tunduk pada pengujian penurunan nilai secara berkala untuk memastikan bahwa nilainya tidak dilebih-lebihkan (spekulatif). Goodwill umumnya muncul dan dicatat ketika satu perusahaan atau individu mengakuisisi perusahaan yang lain, kemudian harga pembelian melebihi nilai pasar wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi.

Misalnya, kamu membeli usaha laundry yang sudah berjalan, setelah dihitung aset bersih dari laundry tersebut mempunyai nilai 200 juta, namun harga yang dikeluarkan untuk membeli laundry adalah 250 juta. Hal ini mungkin karena sudah ada pelanggan yang tetap dan reputasi yang baik. Sehingga selisih 50 juta tersebut dicatat sebagai goodwill.

2. Goodwill dihitung sebagai selisih antara harga beli dan aset bersih

ilustrasi data keuangan (pexels.com/Pixabay)

Goodwill dihitung sebagai selisih antara harga beli perusahaan dan nilai pasar wajar aset bersihnya. Aset bersih adalah total aset perusahaan dikurangi total kewajibannya.

Harga pembelian termasuk jumlah uang tunai, saham, dan pertimbangan lain yang dibayarkan oleh perusahaan yang mengakuisisi kepada pemegang saham perusahaan yang diakuisisi. Nilai pasar wajar dari aset bersih ditentukan dengan memperkirakan nilai aset berwujud perusahaan, seperti properti, pabrik, dan peralatan, dan mengurangkan kewajibannya.

3. Goodwill dapat mengalami penurunan nilai

ilustrasi penurunan nilai goodwill (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Goodwill dapat diperiksa dengan pengujian penurunan nilai secara berkala untuk memastikan bahwa nilainya tidak spekulatif. Jika nilai wajar unit pelaporan--yang merupakan kelompok aset terkecil yang dapat diidentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk--kurang dari jumlah tercatatnya, goodwill dianggap mengalami penurunan nilai.

Penurunan nilai dicatat sebagai kerugian pada laporan laba rugi, dan nilai goodwill akan disesuaikan. Uji penurunan biasanya dilakukan setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa nilai goodwill mungkin tidak sesuai estimasi awal.

Goodwill adalah aset tidak berwujud yang mewakili nilai reputasi perusahaan, merek, dan aset non fisik lainnya. Ini dihitung sebagai selisih antara harga beli perusahaan dan nilai pasar dari aset bersihnya. Goodwill tunduk pada pengujian penurunan nilai secara berkala untuk memastikan bahwa nilainya tidak dilebih-lebihkan. Memahami goodwill penting bagi investor dan analis yang ingin mengevaluasi kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yohan
EditorYohan
Follow Us