ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Perbedaan pertama dari kedua kartu ini dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Di mana dalam kartu debit biasanya ada nama bank atau institusi penerbit kartu (issuer), kartu debit juga memiliki Chip (EMV/NSICCS), yang bisa digunakan dengan cara dip. Tujuan dari adanya chip ini digunakan sebagai pengganti magnetic stripe (swipe), ketika melakukan transaksi Pos/EDC/ATM, hingga transaksi Card Present/Instore Payment Terminals.
Kartu debit juga memiliki hologram, yang juga bisa dijadikan sebagai ciri keaslian kartu. Misalnya seperti kartu Visa, memiliki Hologram Burung Merpati, dan kartu Mastercard memiliki Hologram Globe. Kemudian, kartu debit memiliki 16 digit PAN atau Payment Account Number (atau bisa juga diantara 13-19 digit), di mana 1 digit pertama menunjukkan major brand atau prinsipal utama.
Kartu debit juga menunjukkan network, nomor kartu, bank atau institusi penerbit kartu, negara asal (BIN/IIN), jenis atau level kartu. Selain hologram, terdapat juga logo network (Visa/Mastercard/American Express dan sebagainya) dan juga terdapat tanggal kadaluarsa kartu. Kartu debit juga memiliki pita magnetik dan tanda tangan pemegang kartu, serta kode keamanan kartu.
Sementara itu kartu kredit, jika dilihat dari tampilan biasanya lebih elegan dibanding kartu debit. Ini berlaku utamanya untuk kartu berlevel tinggi seperti gold atau platinum. Di kartu kredit biasanya ada tampilan huruf cetak timbul (embossed), untuk nama pemegang kartu beserta tanggal kadaluarsa.
Kartu kredit umumnya terdapat nama pemegang kartu di bagian depan. Di dalam kartu debit yang instan, mungkin tidak selalu dicetak. Jika ingin, mungkin nasabah harus melakukan permintaan kepada pihak bank terlebih dahulu.
Terdapat chip pada kartu kredit. Tetapi, khususnya di Indonesia, saat ini rata-rata sudah lebih dahulu mempunyai teknologi chip (EMV) daripada kartu debit. Tapi, sesuai target BI rata-rata bank di Indonesia, juga sudah mulai melakukan migrasi bertahap dari pita magnetic ke chip (NSICCS), pada kartu debit.
Memiliki logo atau prinsipal, termasuk jenis atau level kartu seperti Visa/Mastercard. Contohnya, pada bank BCA, di mana ia memiliki perbedaan secara prinsipal untuk kartu kredit dan debitnya.
Antara lain, kartu debit BCA hanya menggunakan jaringan debit lokal, seperti Debit BCA ataupun internasional seperti Maestro. Selain itu, ia tidak menggunakan jaringan atau logo pemrosesan kartu kredit seperti Visa/Mastercard, seperti kartu debit bank lainnya.