Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan demi terciptanya kesejahteraan masyarakat di banyak daerah di Indonesia. Bulan Inklusi Keuangan yang jatuh pada Oktober tiap tahunnya pun jadi cara OJK memberikan edukasi di tengah-tengah masyarakat.
Gelaran Bulan Inklusi Keuangan pun sesuai dengan Undang Undang (UU) OJK dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) Nomor 4 Tahun 2023. Dengan demikian, hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dilakukan OJK, terutama kaitannya dengan peningkatan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan alasan mengapa OJK rajin menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi.
Menurut dia, hal itu lantaran inklusi keuangan bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan dengan berupaya memastikan aksesabilitas, keterjangkauan atas produk dan layanan keuangan formal bagi setiap individu.
"Inklusi keuangan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi ada satu survei yang dilakukan oleh OECD bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan di suatu negara berhubungan positif dengan tingkat kesejahteraan. Jadi sebagai kepala daerah tentu saja tujuan utama adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nah ini kuncinya adalah salah satunya di inklusi keuangan," tutur perempuan yang karib disapa Kiki tersebut saat menghadiri Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 18 Oktober 2025.
Di Purwokerto misalnya, Bulan Inklusi Keuangan digelar dalam balutan Financial Expo 2025 yang bertemakan "Inklusi Keuangan Untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Acara tersebut digelar bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Purwokerto dan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM di wilayah Kantor OJK Purwokerto.
Financial Expo juga merupakan penutup rangkaian Bulan Inklusi Keuangan yang telah dimulai sejak September 2025, dimeriahkan oleh Pameran Lembaga Jasa Keuangan di bidang perbankan, Industri Keuangan Non-Bank dan Pasar Modal dan pameran UMKM yang menghadirkan komoditas unggulan dan produk khas wilayah Eks Karesidenan Banyumas.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, Puncak Bulan Inklusi Keuangan merupakan bentuk nyata dari komitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat.
“Mari hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai lembaga yang menawarkan produk tetapi juga mitra pembangunan yang membawa manfaat nyata bagi kemajuan ekonomi khususnya ekonomi lokal di Kabupaten Banyumas,” kata dia.
