Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 T

Hartanya capai 40,2 miliar dolar AS atau lebih dari Rp562 T

Jakarta, IDN Times – Jumlah kekayaan Tadashi Yanai, orang terkaya di Jepang, semakin bertambah di tengah pandemik COVID-19. Kenaikan itu terjadi pada awal Desember 2020, di mana hartanya menyentuh angka 41,6 miliar dolar Amerika atau setara sekitar Rp582 triliun.

Kekayaan Yanai bertambah setelah saham kerajaan ritel pakaiannya, Fast Retailing induk merek UNIQLO, melonjak 114 persen sejak Maret.

Baca Juga: [EXCLUSIVE] Masaaki Matsubara dan Inovasi UNIQLO Jeans Besutannya

1. Jumlah kekayaan bersih terbaru

Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 TTadashi Yanai (Website/forbes.com)

Menurut Forbes, per hari ini, Jumat (11/12/2020), kekayaan bersih Yanai adalah sebesar 40,2 miliar dolar atau lebih dari Rp562 triliun.

Kekayaan itu diperoleh sebagian dari membangun dan menjalankan Fast Retailing, induk dari merek pakaian UNIQLO. Merek lain Fast Retailing termasuk Theory, Helmut Lang, J Brand dan GU. Yanai memiliki 47 persen saham Fast Retailing.

2. Mantan dewan direksi SoftBank Group

Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 TCEO Softbank Masayoshi Son di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Selain mempunyai bisnis pakaian, Yanai pernah menjadi direktur independen dari dewan direksi SoftBank. Ia mengundurkan diri pada Desember 2019 setelah memegang posisi tersebut selama 18 tahun.

Yanai yang lahir pada 7 Februari 1949 merupakan sahabat lama pendiri dan kepala eksekutif SoftBank Masayoshi Son. Pengunduran dirinya dari SoftBank dilakukan saat perusahaan sedang bergelut dengan kerugian dari investasi mereka di WeWork.

Baca Juga: 5 Simbol Kekuatan Perempuan di Balik Koleksi Turtleneck UNIQLO

3. Tentang Fast Retailing

Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 TTadashi Yanai (Website/forbes.com)

Fast Retailing merupakan peritel pakaian terbesar ketiga di dunia. Namun, pendapatan dan keuntungan tahunan Fast Retailing telah terpukul karena penutupan toko selama pandemik COVID-19.

Perusahaan melaporkan penurunan 12 persen dalam pendapatan tahunan menjadi 2 triliun yen atau 19 miliar dolar, untuk tahun yang berakhir pada 31 Agustus 2020 dan penurunan 44 persen dalam laba bersih menjadi 853 juta dolar AS.

UNIQLO menutup hampir setengah dari 748 tokonya di Tiongkok pada Januari, namun telah membukanya kembali pada akhir April. Di Jepang, 311 dari 817 tokonya ditutup pada akhir Maret dan dibuka kembali pada awal Mei.

Fast Retailing memiliki lebih dari 3.600 toko di 26 pasar yang mencakup Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Perusahaan menawarkan rangkaian produk LifeWear atau pakaian sehari-hari yang sederhana namun berkualitas tinggi.

Salah satu keunggulan produk buatan perusahaan adalah penggunaan teknologi eksklusif seperti “Heattech”. Teknologi ini mampu mengubah kelembapan menjadi kehangatan dan saat ini digunakan dalam segala produknya mulai dari loungewear hingga T-shirt dan kaus kaki.

4. Pernah gelar pameran di London

Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 T(CEO Fast Retailing, Tadashi Yanai) Dok.IDN Times/UNIQLO

UNIQLO pernah menggelar pameran bertajuk “The Art and Science of LifeWear: New Form Follows Function” di Somerset House di pusat Kota London, Inggris pada September 2019 lalu. Pameran kelas dunia itu dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pegiat fesyen dan seni, pewarta dari puluhan negara dan masyarakat umum London.

Pada saat membuka acara, Yanai mengenang bagaimana dia mencari inspirasi saat merintis bisnis. Yanai muda kerap bolak-balik ke London. Kecantikan London saat itu,menurutnya, berperan penting dalam mengembangkan konsep UNIQLO di kemudian hari. Hal itu menjadi salah satu alasan, Lifewear Day kali itu digelar di London.

Salah satu toko ritel asal Inggris mencuri perhatian Yanai setiap kali berkunjung ke London pada 1980-an. “Konsepnya klasik, natural fashion. Sudah 30 tahun tapi timeless. Itulah hal yang dikembangkan UNIQLO,” ujarnya dalam Bahasa Jepang.

Lifewear Day digelar untuk memberi pemahaman bagi masyarakat luas tentang konsep yang diusung UNIQLO. Pameran tahunan yang dibuka untuk publik itu menampilkan sejumlah instalasi tentang UNIQLO dan Lifewear, serta teknologi yang menjadi rahasia inovasi mereka, seperti HEATTECH, AIRism, BLOCKTECH, dan Ultra Light Down.

5. Anak pemilik toko pakaian Ogori Shoji

Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 Tjapantimes.co.jp

Yanai merupakan putra dari pemilik toko pakaian pria yang disebut Ogori Shoji. Toko itu terletak di lantai dasar rumahnya, sementara keluarganya tinggal di atasnya. Meski demikian, Yanai tidak benar-benar menggeluti pekerjaan ayahnya itu sampai ia lulus dari Universitas Waseda pada 1971.

Saat ini Yanai yang telah menikah dan memiliki dua anak, tinggal di sebuah rumah seluas 16.586 kaki persegi di daerah hutan di luar Tokyo. Properti itu, yang mencakup rumah penjaga, driving range, dan rumah teh terpisah beratap jerami, diperkirakan bernilai sekitar 50 juta dolar pada 2017. Yanai membeli tanah itu dalam lelang seharga 78 juta dolar pada 2001.

Yanai memiliki rumah kedua yang bernilai sekitar 74 juta dolar di lingkungan mewah Shibuya di Tokyo, yang berarti dia bergaul dengan pejabat pemerintah dan CEO yang juga tinggal di dekatnya, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Uniqlo, Brand Fashion Legendaris dari Jepang

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya