Mulai Investasi saat Pandemik, Sektor Apa yang Menarik?

Ini pilihan sektor yang menarik untuk investasi

Jakarta, IDN Times – Memulai berinvestasi di tengah pandemik virus corona (COVID-19) seperti sekarang ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan, menurut Meilando Pringgadani, seorang konsultan dan investor saham, mulai berinvestasi di masa pandemik seperti sekarang ini pun masih bisa menguntungkan.

Namun, ia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai berinvestasi, seperti memahami profil perusahaan yang akan kita pilih untuk berinvestasi.

“Kita harus mengetahui kalo ingin ke pasar modal jangan supaya beli perusahaan-perusahaan yang sudah mau exit ini, yang sudah mau sunset istilahnya. Kan ada parameter-parameter sendiri untuk mengetahuinya kapan kira-kira tanda perusahaan sudah sunset segala macam.” jelasnya kepada IDN Times, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Takut Investasi Bodong? Coba Investasi di Sukuk Ritel SR013

1. Jangka waktu investasi yang cocok bagi investor muda

Mulai Investasi saat Pandemik, Sektor Apa yang Menarik?Ilustrasi kegeringan sambut di hari libur (IDN Times/Arief Rahmat)

Meilando mengatakan, untuk aset yang cocok dipilih untuk investasi sendiri dipengaruhi berbagai hal. Salah satunya adalah usia investor.

Ia menyarankan investor muda untuk melakukan investasi jangka panjang dan memilih aset yang memiliki pengembalian atau return besar.

“Jadi begini, kalau kamu masih punya waktu panjang kan kamu memerlukan return yang besar karena kamu belum terlalu banyak punya aset. Idealnya 60 persen adalah di pasar modal, kemudian 30 persen adalah di fixed income. Fixed income itu bisa berupa government bonds, sukuk,” katanya.

“Jadi kalau umur persen masih muda dan kamu menuju pensiun itu masih panjang, saya sarankan mulai review portofolio kamu dan dari sisa uang dingin yang persen miliki setiap bulan itu kamu taruh di pasar saham.”

2. Sektor yang cocok untuk investasi di saat pandemik

Mulai Investasi saat Pandemik, Sektor Apa yang Menarik?Ilustrasi Bank (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Meilando, tidak ada sektor yang terlalu bagus atau buruk untuk dipilih sebagai tujuan investasi di tengah pandemik. Sebab di dalam investasi terdapat sector rotation atau perputaran sektor yang menguntungkan, jelasnya.

“Kalau sektor apa sih yang paling bagus... di dalam pasar modal aja, pasar modal itu ada yang disebut dengan sector rotation. Jadi sektor-sektor itu berotasi. Mana yang mau gerak kali ini, mana biasanya yang duluan [terdampak krisis]," katanya.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa banking menjadi sektor yang paling cepat terdampak krisis, namun juga menjadi sektor yang paling cepat pulih.

“Begitu ada krisis harga saham jatuh, seperti tadi sore ini kan ada kena imbas berita yang pemberlakuan PSBB … itu kan harga saham-saham banking yang top kan jatuh semua. Itu kalau Anda beli, itu Insyaallah besok sudah recover itu. Dapat gain. Itu banking.” paparnya.

“Kemudian ada lagi sektor yang paling belakangan recover itu biasanya ya sektor seperti misalnya properti. Properti, konstruksi itu sektor yang paling terpukul dan paling belakangan recover.”

Baca Juga: Ini 8 Tips Investasi untuk Pemula Supaya Gak Kebingungan

3. Sektor yang paling tahan banting

Mulai Investasi saat Pandemik, Sektor Apa yang Menarik?Ilustrasi Aset (IDN Times/Mardya Shakti)

Terlepas dari berbagai sektor yang bisa dipilih untuk tujuan investasi, Meilando mengatakan saham-saham perusahaan di sektor konsumer umumnya lebih tahan banting dibanding sektor lainnya.

“Cuman pertanyaannya kalau saya mau invest dalam jangka panjang, saya invest di mana nah itu tidak ada lain dan tidak bukan pilihannya adalah di sektor defensive karena kamu bermain dalam jangka waktu panjang dan kamu tidak mau dibawa volatilitas yang tinggi. Itu sektor banking dan sektor consumer.

“Kalau pengen invest tapi jangka waktu pendek, cyclical, nah itu adalah di sektor comodity,” tambahnya.

Baca Juga: Jurus Sukses Investasi Saham ala Lo Kheng Hong, Yuk Coba Biar Cuan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya