Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kripto (freepik.com)
Ilustrasi kripto (freepik.com)

Intinya sih...

  • Startup kripto AI dan masa depan komputasi terdesentralisasi.

  • Blockchain dan tokenisasi daya komputasi.

  • Ada 5 token kripto AI potensial di 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi pendorong utama dalam berbagai sektor, termasuk pasar kripto. Dalam beberapa bulan terakhir, minat investor terhadap token berbasis AI terus meningkat.

Berdasarkan data dari CoinGecko per 2 Juli 2025, kapitalisasi pasar gabungan untuk token yang mendukung proyek AI mencapai 28,2 miliar dolar AS. Namun, pakar mengingatkan pentingnya kehati-hatian saat berinvestasi karena sebagian proyek ini masih tergolong baru.

CEO Saga, Rebecca Liao, menyarankan agar investor melakukan riset menyeluruh dan hanya mengalokasikan dana sesuai profil risiko. Ia mengingatkan agar tidak tergoda melakukan FOMO (Fear of Missing Out) tanpa pertimbangan matang.

1. Startup kripto AI dan masa depan komputasi terdesentralisasi

Ilustrasi AI (freepik.com)

Salah satu segmen yang mendapat sorotan adalah startup yang menggabungkan teknologi blockchain dan AI melalui komputasi terdesentralisasi. Beberapa di antaranya memberikan insentif token kepada pengguna yang menyumbangkan daya komputasi untuk kebutuhan AI, sehingga biaya pemrosesan menjadi lebih efisien.

Menurut blog resmi Nvidia, proses komputasi AI melibatkan perhitungan algoritma machine learning yang kompleks dengan sistem dan perangkat lunak percepatan tinggi. Hal ini memungkinkan analisis data skala besar dan pembelajaran otomatis.

Investor ventura Andreessen Horowitz mencatat bahwa permintaan komputasi AI saat ini melampaui pasokan hingga 10 kali lipat. Keterbatasan ini membuat akses terhadap sumber daya komputasi menjadi kunci keberhasilan perusahaan AI di masa depan.

2. Blockchain dan tokenisasi daya komputasi

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)

Patrick Gruhn, pendiri Perpetuals.com dan mantan kepala FTX Eropa, menyebut bahwa meski sektor ini rawan penipuan, potensi jangka panjangnya sangat menjanjikan. Ia mengacu pada laporan Galaxy Digital yang menyebutkan bahwa permintaan daya komputasi untuk AI meningkat dua kali lipat setiap tiga bulan.

Menurutnya, blockchain dapat menyediakan sistem insentif serta infrastruktur pembayaran untuk mengoordinasikan pemanfaatan chip dan server yang tidak terpakai di seluruh dunia. Hal ini menjadikan token kripto sebagai alat tukar bernilai tinggi di era komputasi AI.

3. Ada 5 token kripto AI potensial di 2025

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)

Dilansir GOBankingRates, berikut daftar token AI yang dianggap menjanjikan oleh berbagai analis dan praktisi industri:

1. Akash (AKT)

Kinerja tahunan: +576,1% | Bulan lalu: -18,2%
Akash adalah jaringan komputasi awan terdesentralisasi yang kini mendukung GPU Nvidia. Model sewanya meniru konsep AWS dan Google Cloud, memungkinkan pengguna menyewa daya GPU per jam untuk menjalankan aplikasi AI.

2. Render (RNDR)

Kinerja tahunan: +275,9% | Bulan lalu: -24,3%
Token ini memfasilitasi seniman dan kreator digital dalam menghasilkan animasi serta grafik 3D dengan menyewa GPU dari komunitas. Donatur daya komputasi mendapatkan imbalan token. Meski sempat mengalami penurunan, prospek jangka panjangnya dinilai masih kuat.

3. Nosana (NOS)

Kinerja tahunan: +23.437,9% | Bulan lalu: -18,9%
Berbasis jaringan Solana, Nosana memungkinkan penyewaan GPU untuk aplikasi AI. Dengan harga sekitar USD 3,25, token ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan entry point yang terjangkau bagi investor baru.

4. Bittensor (TAO)

Kinerja tahunan: +447,4% | Bulan lalu: -32,7%
Proyek ini mengusung konsep mirip Bitcoin, namun imbalan diberikan untuk kontribusi pada pemrosesan AI, bukan penambangan hash. Bittensor juga mendorong pengembangan AI open-source agar tak didominasi raksasa teknologi seperti Google dan OpenAI.

5. EMC

Kinerja tahunan: +108,8% | Bulan lalu: -90%
EMC menawarkan infrastruktur fisik terdesentralisasi untuk mendukung komputasi AI berskala besar. Token ini dinilai sebagai salah satu proyek berkapitalisasi kecil yang memiliki fungsi nyata dan potensi pertumbuhan tinggi di masa depan.

Perpaduan antara AI dan teknologi blockchain membuka ruang baru dalam transformasi digital. Meskipun prospeknya menjanjikan, para ahli sepakat bahwa pendekatan investasi harus tetap rasional dan berbasis data. Token seperti Akash, Render, dan EMC menjadi contoh bagaimana kripto dapat memainkan peran penting dalam mendukung infrastruktur AI global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team