4 Tanda Penipuan Investasi Kripto yang Harus Diwaspadai

- Iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu singkat, tanpa risiko
- Tidak ada informasi jelas soal tim dan proyek, kurangnya transparansi
Investasi kripto mungkin menjanjikan keuntungan relatif besar, namun di balik potensi tersebut tetap saja tersimpan berbagai risiko tersembunyi, termasuk penipuan. Banyak orang percaya dengan iming-iming profit instan, namun pada akhirnya justru rentan terjebak pada skema tidak jelas dan mengalami kehilangan dana tidak sedikit.
Karena itu, penting untuk selalu mengenali ciri-ciri penipuan agar kamu bisa bersikap lebih waspada dan tidak mudah tertipu oleh berbagai modus yang mungkin terlihat meyakinkan. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa tanda berikut ini yang menunjukkan penipuan pada investasi kripto, sehingga kamu bisa lebih waspada dan mengambil keputusan investasi lebih aman.
1. Iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu singkat

Salah satu ciri penipuan paling umum adalah janji keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa ada risiko. Pelaku mungkin sering menggunakan kalimat-kalimat bombastis yang dianggap tidak terlalu realistis pada investasi kripto tersebut, dengan harapan bisa menarik banyak korban.
Padahal pasar kripto ternyata sangat fluktuatif dan tidak memiliki jaminan keuntungan yang relatif tetap, apalagi dalam hitungan hari. Jika kamu menemui tawaran yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu adalah skema penipuan yang telah dirancang untuk memikat investor pemula.
2. Tidak ada informasi jelas soal tim dan proyek

Proyek investasi kripto yang sah pada umumnya transparan terkait siapa saja tim pengembangnya dan bagaimana rencana proyek tersebut nantinya akan dijalankan. Jika sebuah proyek atau platform tidak memberikan informasi yang jelas terkait siapa yang menjalankannya, ini patut dicurigai.
Kurangnya profil tim whitepaper yang dianggap tidak masuk akal atau bahkan tidak ada jejak digital dari perusahaan merupakan tanda bahaya yang cukup besar, dan dibilitas suatu proyek yang sebetulnya dapat dilihat dari keterbukaan, serta reputasi pengembangnya, sehingga tidak hanya didasari oleh desain situs yang mungkin terlihat menarik.
3. Skema referal dan bonus menggiurkan

Penipuan kripto ternyata sering menggunakan sistem referal atau bonus besar-besaran untuk bisa merekrut anggota baru, sehingga ini merupakan ciri nyata dari skema ponzi. Semakin banyak orang yang kamu ajak, biasanya akan semakin besar pula bonus yang diterima tanpa adanya aktivitas investasi secara nyata.
Modus seperti ini tidak berkelanjutan dan pada umumnya akan rentan runtuh apabila aliran dana dari anggota baru berhenti. Pada akhirnya hanya orang-orang di level atas saja yang bisa memperoleh keuntungan, sementara peserta lain justru akan mengalami kerugian setelah sistemnya mengalami kolaps.
4. Tidak terdaftar di lembaga resmi

Platform investasi yang legal pada umumnya telah terdaftar di lembaga pengawas keuangan. Tidak heran apabila jika platform atau aset kripto tidak memiliki adanya izin atau pun tidak tercatat secara resmi, maka status legalitasnya perlu dipertanyakan dengan jelas.
Tanpa pengawasan dari lembaga yang berwenang, maka tidak ada yang bisa menjamin keamanan bagi para investor apabila sewaktu-waktu terjadi masalah pada platform tersebut. Sebelum kamu menanamkan uang, maka semestinya pastikan terlebih dahulu bahwa platform tersebut memang legal dan memiliki rekam jejak yang dapat dipertanggungjawabkan.
Memasuki dunia kripto memang dianggap menarik, namun kamu juga harus ekstra hati-hati karena ada banyak celah penipuan yang rentan menjebak. Dengan mengenali tanda-tanda penipuan sejak awal, maka kerugian besar dapat dihindari dengan seksama. Tetaplah berinvestasi secara cerdas agar bisa memeroleh keuntungan yang optimal!