3 Risiko yang Bisa Ganggu Persiapan Dana Pendidikan Anak, Kenali yuk!

Dana pendidikan anak perlu disiapkan dari jauh hari

Jakarta, IDN Times - Menjelang tahun ajaran baru, dana pendidikan merupakan salah satu hal terpenting yang perlu dipersiapkan. Kendati tren kesadaran orangtua menyiapkan dana pendidikan kian meningkat, faktanya biaya pendidikan yang diperlukan juga semakin meningkat.

Maka dari itu, persoalan menyiapkan pendidikan tidak hanya sekadar memilih institusi pendidikan yang sesuai dengan karakter anak, tetapi perlu diimbangi dengan kemampuan finansial agar tidak mengganggu aspek finansial keluarga lainnya.

Hal itu pun termasuk memperhitungkan faktor risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. Nah, Astra Life telah merangkum sejumlah risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. Berikut ulasannya.

Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sejak Jauh Hari

1. Risiko perencanaan pendidikan yang kurang matang

3 Risiko yang Bisa Ganggu Persiapan Dana Pendidikan Anak, Kenali yuk!Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Ketika memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, dana pendidikan adalah hal yang penting untuk diperhitungkan dan disepakati bersama pasangan.

Perhitungan itu sendiri biasanya meliputi besaran biaya pendidikan anak mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, pastikan agar perencanaan alokasi biaya tersebut sudah dipertimbangkan, termasuk memilih sekola mana yang tepat.

Tidak ada salahnya jika kamu mencari tahu lebih awal perihal besaran biaya iuran sekolah, biaya kursus, bahkan hingga biaya membeli keperluan sekolah seperti seragam, buku pelajaran, hingga estiasi biaya yang diperlukan untuk transportasi ke sekolah.

Selain itu, kamu juga perlu mengantisipasi biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Sebab, semakin tinggi tingkatan pendidikan anak maka biaya yang mesti dipersiapkan juga bakal semakin besar.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah pemisahan pos tabungan antara alokasi pendidikan anak dengan tabungan lain agar penggunaannya bisa tepat sesuai perencanaan.

Baca Juga: 4 Cara Atasi FOMO demi Keuangan yang Lebih Sehat

2. Risiko inflasi biaya pendidikan anak

3 Risiko yang Bisa Ganggu Persiapan Dana Pendidikan Anak, Kenali yuk!Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan adalah besaran inflasi kebutuhan pendidikan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10-15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30-45 persen per tahun.

Agar tidak semakin terpaut jauh dengan besarnya nilai inflasi, dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, mulai dari deposito, emas, hingga reksadana.

Perlu diingat bahwa pendidikan anak adalah kebutuhan utama yang perlu untuk dipenuhi. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen investasi dengan risiko yang tinggi agar dana pendidikan tetap aman.

Baca Juga: Kamu Generasi Sandwich? 4 Langkah Finansial Ini Bisa Ringankan Bebanmu

3. Risiko penanggung dana pendidikan anak

3 Risiko yang Bisa Ganggu Persiapan Dana Pendidikan Anak, Kenali yuk!Pexels.com/Andrea Piacquadio

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah risiko penanggung biaya pendidikan anak yang umumnya adalah orangtua. Tak dapat dimungkiri bahwa orangtua juga memiliki peran besar sebagai pencari nafkah keluarga, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan anak.

Jika penanggung dana pendidikan anak mengalami hambatan dalam mencari nafkah misalnya karena sakit, cacat tetap atau tutup usia maka besar kemungkinan pendidikan anak juga ikut terhambat.

Oleh karena itu, penting untuk memitigasi risiko yang bisa terjadi kapan saja agar anak tetap bisa melanjutkan pendidikannya. Mitigasi risiko ini bisa dilakukan melalui proteksi diri dan keluarga yang didapatkan dari produk asuransi jiwa, misalnya Flexi Life dari Astra Life yang memberi perlindungan terhadap risiko tutup usia.

Dengan memiliki Flexi Life, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila tertanggung atau nasabah tutup usia. Uang tersebut bisa digunakan oleh keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup, termasuk untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan.

Demikian ulasan tentang tiga risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. Semoga bisa menambah pengetahuan buat kamu ya!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya