BCA Catat Penjualan Obligasi ORI019 Hampir Rp4,4 Triliun

Dibeli oleh lebih dari 12.500 investor

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan penjualan Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 pada angka lebih dari Rp4 triliun. Capaian ini menjadi sinyal baik bagi BCA dalam upayanya mendukung pemerintah guna mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan.

"Hingga penutupan pada 18 Februari 2021, penjualan ORI019 di BCA mencapai hampir Rp4,4 triliun dengan pembelian yang dilakukan secara online," kata Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: BCA Naikkan Limit Transaksi Fitur BagiBagi Hingga Rp50 Juta per Hari

1. Transaksi lewat KlikBCA dan aplikasi Wealth Management (Welma)

BCA Catat Penjualan Obligasi ORI019 Hampir Rp4,4 TriliunPexels.com

Lebih lanjut Christine mengatakan, penjualan ORI019 dengan angka cukup fantastis itu didominasi lewat transaksi menggunakan aplikasi Welma dan juga melalui KlikBCA.

"Hampir 48 persen transaksi pemesanan ORI019 dilakukan melalui aplikasi Welma," imbuhnya.

2. Ragam profesi investor

BCA Catat Penjualan Obligasi ORI019 Hampir Rp4,4 Triliunmyventurepad.com

Adapun sebanyak lebih dari 12.500 investor tercatat melakukan pembelian ORI019 di BCA dengan latar belakang berbeda-beda satu sama lainnya. Beragam profesi dan kalangan turut tertarik untuk bisa berinvestasi di obligasi negara tersebut.

"Dilihat dari profilnya, pembeli ORI019 di BCA mencakup seluruh profesi mulai dari pegawai, wiraswasta, hingga pelajar dan ibu rumah tangga. Kami melihat ORI019 juga banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkupi hampir sebagian besar wilayah di Indonesia," jelas Christine.

Baca Juga: Cetak Rekor, Penjualan Obligasi ORI017 di BCA Capai Rp4,5 Triliun 

3. Potensi obligasi negara

BCA Catat Penjualan Obligasi ORI019 Hampir Rp4,4 Triliunpixabay/stevepb

Atas pencapaian tersebut Christine menyebut bahwa obligasi ritel Indonesia masih akan memiliki potensi yang cukup besar sepanjang tahun 2021. Hal itu lantaran obligasi mampu memberikan imbal hasil yang menarik di tengah situasi dan kondisi seperti saat ini.

"Di tengah iklim suku bunga global yang rendah yang masih akan terjadi di tahun depan, obligasi masih memberikan imbal hasil yang lebih menarik. Selain itu obligasi juga cocok dijadikan salah satu pilihan alokasi portofolio nasabah yang berprofil risiko konservatif, moderat, hingga agresif," ungkap Christine.

Sejalan dengan potensi tersebut, lanjut Christine, beberapa produk investasi termasuk obligasi, reksa dana, dan bancassurance mencatatkan pertumbuhan fee based income (FBI) sebesar 64 persen secara tahunan per Desember 2020 silam.

Tak mengherankan jika kemudian total FBI BCA turut mengalami kenaikan sehingga ke depannya diharapkan bisnis wealth management di BCA tetap tumbuh positif.

Baca Juga: Gojek-BCA Luncurkan GoBiz PLUS, Ini 4 Fitur Unggulannya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya