BCA Targetkan Pertumbuhan Dana Kelola Wealth Management hingga Rp180 T

Pertumbuhan dana kelola wealth management 30 persen

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencatatkan dana kelolaan di bisnis manajemen kekayaan (wealth management) sebesar Rp170 triliun per Juli 2023. Hal itu tidak terlepas dari kepercayaan nasabah untuk berinvestasi melalui BCA.

EVP Wealth Management BCA, Ugahary Yovvy Chandra mengatakan pihaknya menargetkan adanya kenaikan dana kelolaan tersebut sebesar 30 persen hingga akhir tahun ini.

Adapun pertumbuhan dana kelolaan tersebut di luar Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir 2023 nanti.

"Proyeksi kita mau mencapai lebih dari Rp180 triliun. Jadi, dengan demikian year on year naiknya 30 persen secara dana kelolaan," kata Yovvy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Edukasi Nasabah soal Investasi, BCA Gelar BCA Wealth Summit 2023

1. BCA gelar BCA Wealth Summit 2023

BCA Targetkan Pertumbuhan Dana Kelola Wealth Management hingga Rp180 TKonferensi pers BCA Wealth Summit 2023 (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Guna merealisasikan target tersebut, BCA segera menggelar BCA Wealth Summit 2023 secara hybrid. Gelaran BCA Wealth Summit 2023 offline digelar di Hotel Indonesia Kempinski pada 30-31 Agustus 2023 dan secara offline pada 1-15 September 2023.

BCA Wealth Summit 2023 juga digelar sebagai bentuk fokus BCA dalam meningkatkan kesadaran investasi nasabah-nasabahnya.

Direktur BCA, Haryanto T Budiman mengatakan BCA sebagai bank komersial terbesar di Indonesia dengan lebih dari 30 juta nasabah memiliki berbagai segmen yang perlu mendapatkan edukasi tentang wealth management alias manajemen kekayaan.

Segmentasi nasabah BCA tersebut di antaranya adalah mass market, upper mass, upfluent, dan hight net worth.

"Kita selama ini sudah memiliki produk dan services yang terkait wealth management. Ini merupakan kebutuhan nasabah. Kita ini tidak hanya masuk ke satu segmen atau bisnis demi kepentingan kita sendiri, tapi ini memang ada kebutuhan dari nasabah," ucap Haryanto.

Baca Juga: Nasabah Tajir BCA Ada 205 Ribu Orang, Didominasi Baby Boomer dan Gen X

2. Nasabah BCA mulai memikirkan soal investasi

BCA Targetkan Pertumbuhan Dana Kelola Wealth Management hingga Rp180 T(IDN Times/Aditya Pratama)

Haryanto menambahkan, selama ini telah diketahui bahwa banyak nasabah BCA menggunakan layanan BCA untuk pembayaran dan transaksi lainnya serta kredit. Namun, kata Haryanto, para nasabah BCA mulai menaruh perhatian terhadap investasi.

"Kita selalu berusaha mengingatkan para nasabah, investasi itu bukan hanya untuk segmen upfluent dan high net worth. Ini juga untuk segmen-segmen mass market dan upper mass," ujar dia.

3. Nasabah BCA bisa juga terjebak investasi bodong

BCA Targetkan Pertumbuhan Dana Kelola Wealth Management hingga Rp180 Tilustrasi penipuan (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain mengingatkan soal pentingnya investasi, BCA Wealth Summit 2023 juga jadi ajang bagi BCA untuk menyampaikan betapa bahayanya investasi bodong.

Para nasabah BCA pun tidak luput dari investasi bodong tersebut. Maka dari itu, BCA merasa bertanggung jawab agar para nasabahnya tidak terjebak hal itu.

"Kita harus selalu meyakinkan nasabah kita dan mengedukasi kepada mereka, memberikan pemahaman hati-hati dengan yang namanya investasi bodong. Ini selalu ada dan sampai saat inipun masih ada," ujar Haryanto.

Haryanto mencontohkan adanya penawaran yang mendapatkan bunga 2 persen setiap bulan. Menurut dia, hal itu tidak masuk akal lantaran tidak akan ada perusahaan yang bisa memberikan pengembalian investasi hingga 24 persen dalam setahun.

"Gak ada satu perusahaan pun kalau mau minjam duit, mau bayar bunga 24 persen setahun, semuanya menjerit. Nasabah kita kalau mau minjem duit ke BCA mintanya bunganya serendah mungkin. Jadi gak masuk akal," tutur dia.

Baca Juga: VKTR Dapat Kredit dari BCA Rp250 Miliar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya