Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$200 Juta di Triwulan IV 2020

Namun di sepanjang 2020 mengalami surplus

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar 0,2 miliar dolar AS pada triwulan IV 2020. Hal ini disebabkan adanya surplus transaksi berlanjut di tengah transaksi modal dan finansial yang juga defisit rendah.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa kondisi NPI tersebut membuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia masih tetap terkendali sampai saat ini, kendati masih dihantam pandemi COVID-19.

"NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga di tengah tekanan pandemi COVID-19," kata Erwin seperti dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan, Jadi 3,5 Persen

1. NPI surplus 2,6 miliar dolar AS

Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$200 Juta di Triwulan IV 2020IDN Times/Auriga Agustina

Meski NPI pada triwulan IV 2020 mengalami defisit, namun NPI secara keseluruhan selama 2020 mengalami surplus 2,6 miliar dolar AS. Kondisi tersebut melanjutkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 4,7 miliar dolar AS.

"Perkembangan tersebut didorong oleh penurunan defisit transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial," ujar Erwin.

2. Defisit neraca transaksi berjalan 4,7 miliar dolar AS

Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$200 Juta di Triwulan IV 2020IDN Times/Auriga Agustina

Baca Juga: Awal 2021, Neraca Perdagangan RI Surplus US$1,96 Miliar

BI mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada 2020 sebesar 4,7 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB. Hal ini jauh menurun dari defisit neraca transaksi berjalan pada 2019 yang tercatat sebesar 30,3 miliar dolar AS atau 2,7 persen dari PDB.

"Penurunan defisit tersebut sejalan dengan kinerja ekspor yang terbatas akibat melemahnya permintaan dari negara mitra dagang yang terdampak COVID-19 di tengah impor yang juga tertahan akibat permintaan domestik yang belum kuat," tutur Erwin.

Adapun transaksi modal dan finansial tetap surplus pada 2020 sebesar 7,9 miliar dolar AS imbas adanya optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi domestik yang terjaga dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang mulai mereda terutama selama semester II 2020.

"Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2020 mencatat defisit rendah sebesar 0,9 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB," Erwin menambahkan.

3. Posisi cadangan devisa 135,9 miliar dolar AS

Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$200 Juta di Triwulan IV 2020IDN Times/Auriga Agustina

Adapun kondisi tersebut membuat posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2020 meningkat menjadi 135,9 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 9,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, posisi cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Naik Jadi 135,9 Miliar Dolar AS Akhir 2020 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya