Capital Adequacy Ratio: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Penjelasan Apa itu Capital Adequacy Ratio

Mungkin bagi sebagian orang istilah Capital Adequacy Ratio atau Rasio Kecukupan Modal masih terdengar asing. Apalagi bagi kamu yang tidak berkutat pada dunia bisnis, perbankan, dan investasi.

Namun bagi kamu yang ingin memulai terjun ke dunia tersebut, sebaiknya mengetahui dan memahami istilah-istilah di dalamnya.

Lalu, apa itu Capital Adequacy Ratio ? Berikut ini pengertian mengenai rasio tersebut, serta cara menghitungnya yang sudah IDN Times rangkum dari berbagai sumber. 

Baca Juga: Ini Aplikasi Baru untuk Produk Reksa Dana dari Syailendra Capital

1. Pengertian Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio: Pengertian dan Cara MenghitungnyaIlustrasi perempuan menghitung uang. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada bank, Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah ukuran seberapa banyak modal yang dimiliki bank. Rasio tersebut diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).

Rasio ini dilaporkan sebagai persentase dari eksposur kredit tertimbang menurut risiko bank. Tujuannya adalah untuk menetapkan bahwa bank memiliki cadangan modal yang cukup untuk menangani sejumlah kerugian tertentu, sebelum berisiko menjadi bangkrut.

Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio,  semakin besar kemampuan bank dalam menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. CAR yang tinggi dapat meningkatkan keamanan nasabah yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan nasabah pada bank tersebut, yang kemudian dapat berdampak positif pada peningkatan profitabilitas bank. 

Bank dengan rasio kecukupan modal yang tinggi dianggap di atas persyaratan minimum yang diperlukan untuk menunjukkan solvabilitas. Oleh karena itu, semakin tinggi CAR suatu bank, semakin besar kemungkinannya untuk mampu menahan penurunan keuangan atau kerugian tak terduga lainnya.

Baca Juga: Rasio: Jenis-jenis, Tujuan dan Cara Perhitungannya

2. Cara menghitung modal rasio kecukupan

Capital Adequacy Ratio: Pengertian dan Cara MenghitungnyaIlustrasi seseorang menghitung uang. (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rasio kecukupan modal dihitung dengan membagi modal bank dengan aset tertimbang menurut risikonya. Modal yang digunakan untuk menghitung rasio kecukupan modal dibagi menjadi dua tingkatan.

  • Modal Tier-1

Modal Tier-1 , atau modal inti, terdiri dari modal ekuitas, modal saham biasa, aset tidak berwujud, dan cadangan pendapatan yang diaudit, atau apa yang telah disimpan bank untuk membantunya melalui transaksi berisiko khas, seperti perdagangan, investasi, dan pinjaman. Modal tier-1 digunakan untuk menyerap kerugian dan tidak mengharuskan bank untuk menghentikan operasinya.

  • Modal Tier-2

Modal Tier-2 terdiri dari laba ditahan yang tidak diaudit, cadangan yang tidak diaudit, dan cadangan kerugian umum. Modal ini menyerap kerugian jika perusahaan dilikuidasi atau dilikuidasi. Modal Tier-2 dipandang kurang aman dibandingkan Tier-1.

kedua tingkat modal ditambahkan bersama-sama dan dibagi dengan aset tertimbang menurut risiko untuk menghitung rasio kecukupan modal bank. Aset tertimbang menurut risiko dihitung dengan melihat pinjaman bank, mengevaluasi risiko, dan kemudian memberikan bobot.


Perhitungan Capital Adequacy Ratio 

Berikut ini adalah contoh yang dijelaskan dari Kamus keuangan Tokopedia mengenai Capital Adequacy Ratio dapat dihitung dengan persamaan seperti ini:

CAR = Modal / Aktiva tertimbang menurut risiko x 100%

Mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah, Capital Adequacy Ratio perbankan untuk tahun 2002 minimal sebesar 8%, yaitu menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001 Pasal 2 Tentang Kewajiban Minimum Bank, yang kemudian diperbarui dalam Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dalam pasal 2. 

Ketentuan 8% Capital Adequacy Ratio untuk kewajiban penyediaan modal minimum bank terbagi ke dalam 2, yaitu:

  • 4% modal inti (tier 1), terdiri dari shareholders equity, preferred stock, dan reserves.
  • 4% modal sekunder (tier 2), terdiri dari subordinate debt, loan loss provisions, hybrid securities, dan revaluation reserves.

Ketentuan CAR dari Bank Indonesia

Dikutip dari Kamus Keuangan Tokopedia, mengenai Ketentuan Capital Adequacy Ratio dari Bank Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tingkat                         Predikat
8% ke atas                   Sehat
6,4% - 7,9%                   Kurang sehat
Di bawah 6,4%             Tidak sehat

Posisi Capital Adequacy Ratio suatu bank bergantung pada:

  1. Jenis aktiva dan besarnya resiko yang melekat padanya.
  2. Kualitas aktiva atau tingkat kolektibilitasnya.
  3. Total aktiva pada suatu bank, semakin besar aktiva maka semakin bertambah resikonya.
  4. Kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba.

Atau berdasarkan yang kami kutip dari situs internasional Investopedia.com, cara menghitung CAR seperti berikut ini:

Rasio kecukupan modal dihitung dengan membagi modal bank dengan aset tertimbang menurut risikonya. Modal yang digunakan untuk menghitung rasio kecukupan modal dibagi menjadi dua tingkatan.

CAR=Tier 1 Capital+Tier 2 Capital

Risk Weighted AssetsTier

Baca Juga: 11 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Pahami yuk!

Jadi, kini kamu bisa mengetahui seberapa aman bank pilihanmu dengan cara menghitung Capital Adequacy Ratio sebagai ukurannya. 

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya