Biar Untung, 8 Kesalahan Saat Berinvestasi Ini Harus Kamu Hindari

2. Gak paham investasi yang dilakukan

freepik.com

Terutama untuk investor pemula, salah satu kesalahan fatal yang sering mereka lakukan adalah gak memahami investasi yang dilakukan. Biasanya, ini terjadi pada investor yang berinvestasi karena dorongan atau saran dari orang lain. Saat memutuskan untuk berinvestasi, tentunya kamu harus paham semua hal tentang investasi yang kamu lakukan. 

Jangan malas untuk menggali informasi atau melakukan riset tentang jenis investasi yang akan kamu incar. Info tersebut bisa kamu dapatkan dari internet, buku, forum online, seminar atau workshop mengenai investasi, konsultan keuangan, atau dari temanmu yang sudah berpengalaman dalam dunia investasi. Semakin banyak informasi dan pengetahuan yang kamu dapatkan, kamu bisa mencegah kamu dari investasi bodong yang merugikan.

3. Hanya melihat keuntungan

freepik.com/blackakaliko

Manusiawi rasanya kalau kamu tergiur dengan tawaran investasi yang sanggup memberikan keuntungan besar dalam jangka waktu yang singkat. Padahal, investasi bukan kantong ajaib yang bisa memberikan banyak keuntungan dengan cepat.

Selain melihat keuntungan, tentu saja faktor risiko dan prospek ke depan juga harus kamu pertimbangkan. Investasi yang baik memang harus menguntungkan, tapi juga minim risiko serta punya prospek jangka panjang yang baik (low risk, high return).

4. Gagal menilai risiko

financialtipsor.com

Setiap jenis investasi pasti punya risikonya masing-masing. Faktor risiko yang besar akan menyebabkan kegagalan investasi, bahkan bisa saja dana yang kamu investasikan gak kembali. Karena itu, sebelum menginvestasikan uangmu kamu harus bisa memperkirakan resiko apa yang sekiranya akan kamu tanggung.

Kamu perlu mencari tahu profil risiko kamu, apakah tergolong konservatif, moderat, atau agresif dalam mengambil dan menghadapi risiko. Kamu juga bisa membuat skenario untuk memperkirakan risiko terburuk yang bisa saja kamu hadapi. Dengan manajemen risiko yang baik, kegagalan investasi bisa kamu minimalkan.

Baca Juga: Dear Millennial, Ini Tips Investasi di Pasar Modal agar Meraih Cuan

5. Mengabaikan diversifikasi portofolio investasi

axiomadvisory.com

Mungkin kamu sudah paham bahwa salah satu hal yang ditakuti investor adalah krisis keuangan. Tapi, kamu bisa melawan ketakutan itu dengan melakukan diversifikasi portfolio atau instrumen investasi. Kamu bisa menginvestasikan uangmu untuk beberapa jenis produk, seperti misalnya investasi saham, reksadana, P2P (peer to peer lending), surat berharga negara, deposito, emas, dan lain-lain. 

Diversifikasi membuatmu lebih "aman" dibandingkan kalau kamu hanya meletakkan seluruh danamu ke satu instrumen investasi. Ibaratnya, kamu meletakkan puluhan telur ke dalam satu keranjang. Ketika keranjang itu jatuh, maka seluruh telur di dalamnya juga beresiko ikut pecah. Sama halnya dengan investasi yang kamu lakukan, hindari meletakkan semua dana dan asetmu pada satu jenis investasi.

Dalam portofolio investasi yang terdiversifikasi, aset-aset tersebut tidak saling berkorelasi satu sama lain. Aset yang terdiversifikasi akan memberikan reaksi berbeda terhadap peristiwa ekonomi yang sama. Ketika nilai satu aset turun, nilai yang lain bisa saja naik. Dengan begitu, resiko yang kamu hadapi pun lebih minim dan kamu bisa tetap untung.

6. Terlalu terpaku menunggu waktu yang tepat

fool.com.au

Dalam berinvestasi, memang ada waktu atau momentum yang tepat untuk menanamkan dana. Pada saat itu, keuntungan yang kamu dapatkan bisa lebih besar atau berkali-kali lipat dibandingkan waktu lainnya. Meski begitu, jangan sampai kamu justru jadi terlalu perfeksionis untuk menunggu waktu yang tepat. 

Di luar waktu yang tepat itu, tetap masih ada banyak peluang dan kesempatan yang bisa kamu dapatkan. Kalau kamu lebih memilih untuk terus menunggu waktu yang tepat, justru kamu akan rugi karena telah kehilangan banyak waktu selama jangka waktu menunggu.

7. Lupa mengevaluasi portofolio investasi

partner.mojix.com

Mengingat banyak hal yang gak pasti di dalam dunia investasi, evaluasi portofolio penting kamu lakukan, terutama jika kamu berinvestasi di pasar saham, reksadana, deposito berjangka, atau real estate. Evaluasi bisa kamu lakukan setidaknya sekali atau dua kali dalam setahun. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah investasi yang kamu lakukan berlajan sudah sesuai harapan atau belum.

8. Sering menarik dana yang sudah diinvestasikan

edgehill.ac.uk

Saat berinvestasi, hindari terlalu sering menarik dana yang sudah kamu investasikan. Kalau kamu tetap melakukan hal tersebut, imbal balik atau keuntungan yang kamu dapat bisa menipis. Untuk mencegah penarikan dana investasi yang terlalu sering, sebaiknya kamu memastikan dana tersebut gak dipakai dalam jangka waktu dekat.

Nah, itulah tadi beberapa kesalahan dalam berinvestasi yang harus kamu perhatikan. Dari semua poin di atas, kesalahan mana yang masih sering kamu lakukan? Pastikan kamu gak mengulangi kesalahan yang sama, ya!

• Baca Juga: 5 Alasan Anak Millennial Perlu Investasi untuk Rumah dari Muda