Ilustrasi bitcoin (freepik.com)
Meski tren historis terlihat menjanjikan, kenyataannya Bitcoin tidak selalu bersinar di kuartal IV. Pada 2014, 2018, 2019, dan 2022, harga Bitcoin justru mencatat kerugian dua digit. Oleh karena itu, peluang reli besar kali ini tetap harus diimbangi dengan kewaspadaan.
Namun, tingginya ketertarikan dari negara-negara yang mulai melihat Bitcoin sebagai cadangan strategis menjadi faktor pembeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika tren pembelian besar-besaran benar terjadi, Bitcoin berpotensi kembali mencatat reli besar di penghujung 2025.
Sejarah membuktikan bahwa kuartal IV sering menjadi periode emas bagi Bitcoin. Dengan dukungan faktor makroekonomi dan potensi pembelian dari pemerintah dunia, peluang untuk melihat harga Bitcoin menembus 200 ribu dolar AS di akhir 2025 tetap terbuka lebar. Namun, volatilitas yang melekat pada kripto membuat investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan.