Negara-Negara dengan Kepemilikan Bitcoin Terbesar di Dunia

- Amerika Serikat dan China menjadi pemegang Bitcoin terbesar.
- Negara lain dengan cadangan Bitcoin signifikan.
- Bhutan, pemain baru yang sukses jadi penambang Bitcoin.
Popularitas aset digital semakin melonjak hingga sejumlah pemerintah mulai memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan aset negara. Cara mereka mendapatkan Bitcoin pun beragam, mulai dari pembelian langsung, hasil penambangan, hingga penyitaan dari tindak kriminal siber.
Menurut data BitcoinTreasuries.net per 31 Juli 2025, total cadangan pemerintah di dunia mencapai sekitar 2,5 persen dari seluruh pasokan BTC, setara miliaran dolar AS. Fenomena ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak lagi sekadar dianggap sebagai aset spekulatif, melainkan juga instrumen keuangan strategis yang memiliki nilai geopolitik.
Beberapa negara bahkan mulai menjadikan kepemilikan BTC sebagai upaya diversifikasi cadangan devisa, mirip dengan peran emas selama puluhan tahun terakhir. Langkah tersebut menjadi sinyal kuat bahwa kehadiran Bitcoin dalam sistem keuangan global semakin mendapat pengakuan resmi, meski masih menuai pro dan kontra.
1. Amerika Serikat dan China jadi pemegang Bitcoin terbesar

Amerika Serikat menempati urutan pertama dengan cadangan lebih dari 194.000 BTC senilai 23,4 miliar dolar AS (Rp 385 triliun). Sebagian besar Bitcoin ini diperoleh dari penyitaan dalam kasus kriminal digital, termasuk Silk Road yang terkenal di Dark Web.
Pemerintah China menyusul di posisi kedua dengan 190.000 BTC bernilai sekitar 22,5 Miliar dolar AS. Menariknya, meski perdagangan kripto ritel dilarang, pemerintah China tetap memegang cadangan besar hasil penyitaan penambangan ilegal maupun kasus penipuan.
2. Negara lain dengan cadangan Bitcoin signifikan

Setelah AS dan China, Inggris menempati posisi ketiga dengan 61.245 BTC senilai lebih dari 7 miliar dolar AS. Ukraina juga tercatat memiliki 46.000 BTC, sebagian besar berasal dari aktivitas siber. Korea Utara diketahui menyimpan 13.000 BTC senilai 1,6 Miliar dolar AS.
Sementara itu, El Salvador menjadi satu-satunya negara yang membeli Bitcoin secara langsung untuk cadangan nasional dengan kepemilikan 6.257 BTC atau lebih dari 740 juta dolar AS.
3. Bhutan, pemain baru yang sukses jadi penambang Bitcoin

Bhutan menjadi kejutan besar dengan cadangan lebih dari 11.000 BTC. Berbeda dengan negara lain, semua Bitcoin ini ditambang sendiri menggunakan tenaga air sejak 2020.
Hingga 2025, pemerintah Bhutan telah mengoperasikan enam pusat mining ramah lingkungan. Hasil tambang tersebut bahkan digunakan untuk membayar gaji pegawai negeri dan mendukung stabilitas fiskal. Langkah unik ini membuat Bhutan dipandang sebagai salah satu pelopor penambangan kripto berkelanjutan di Asia Selatan.
Dari penyitaan kriminal digital hingga strategi penambangan hijau, cara setiap negara mengumpulkan Bitcoin sangat bervariasi. Amerika Serikat dan China masih menjadi pengendali terbesar, namun langkah inovatif Bhutan membuktikan bahwa kripto juga bisa dikelola dengan cara berkelanjutan. Ke depan, cadangan Bitcoin pemerintah akan semakin menarik untuk diamati karena dapat memengaruhi peta geopolitik ekonomi digital dunia.