Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi strategi finansial (freepik.com)
Ilustrasi strategi finansial (freepik.com)

Intinya sih...

  • Memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi genting tak terduga dengan menyisihkan penghasilan setiap bulan ke rekening tabungan.

  • Asuransi jiwa memberikan perlindungan jangka panjang, term life melindungi dalam periode tertentu, dan asuransi disabilitas penting bagi pencari nafkah utama.

  • Membekali anak dengan pendidikan terbaik melalui tabungan pendidikan, reksa dana pendidikan, atau polis asuransi jiwa seumur hidup.

Menjaga keamanan finansial keluarga adalah salah satu tanggung jawab paling penting bagi setiap orang, apapun profesi dan penghasilannya. Meski terdengar sepele, nyatanya banyak keluarga belum benar-benar paham kapan kondisi keuangan bisa dikatakan aman. Padahal, memiliki perlindungan finansial bukan hanya soal punya tabungan di bank, tetapi juga kesiapan menghadapi risiko mendadak, menjaga pengeluaran tetap sehat, hingga mempersiapkan masa depan anak.

Ada beberapa langkah praktis yang bisa mulai kamu jalankan sekarang juga untuk memperkuat fondasi keuangan keluarga. Dengan daftar ini, kamu bisa mengevaluasi kondisi saat ini dan menata strategi agar masa depan tetap terjaga. Berikut beberapa hal yang bisa kamu cek sebagaimana dilansir GOBankingRates:

1. Memiliki dana darurat

Ilustrasi dana darurat (freepik.com)

Hidup penuh ketidakpastian, mulai dari risiko kecelakaan hingga kehilangan pekerjaan. Dana darurat menjadi benteng pertama agar keuangan keluarga tetap stabil saat situasi genting datang tak terduga. Usahakan selalu menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan ke rekening tabungan dengan bunga tinggi agar nilainya tetap berkembang.

Idealnya, simpan dana darurat minimal setara tiga hingga enam bulan biaya hidup rutin, termasuk kebutuhan pokok dan cicilan penting. Tak perlu terbebani target besar di awal, mulailah dari nominal kecil dan tingkatkan jumlahnya secara bertahap sampai benar-benar siap menghadapi keadaan darurat tanpa harus berutang.

2. Asuransi jiwa

Ilustrasi asuransi (freepik.com)

Asuransi jiwa yang tepat akan menjaga orang tercinta dari kesulitan finansial saat musibah datang tiba-tiba. Kamu bisa memilih polis asuransi seumur hidup (whole life) yang memberikan perlindungan jangka panjang, atau asuransi berjangka (term life) yang melindungi dalam periode tertentu dengan premi lebih ringan.

Semakin cepat kamu membeli polis, biasanya premi akan jauh lebih terjangkau dan stabil. Beberapa produk bahkan memungkinkan penambahan nilai tunai yang dapat diwariskan atau digunakan di masa pensiun. Pastikan kamu berdiskusi dengan agen asuransi terpercaya agar perlindungannya sesuai kebutuhan keluarga dan dapat memberikan rasa aman yang maksimal di masa depan.

3. Perlindungan penghasilan

Ilustrasi uang (freepik.com)

Tidak ada yang tahu kapan sakit atau cedera bisa membuatmu kehilangan penghasilan. Di Indonesia, asuransi disabilitas atau asuransi pengganti pendapatan masih jarang dimiliki, padahal perlindungan ini sangat penting, terutama bagi pencari nafkah utama.

Dengan memiliki polis asuransi disabilitas, kamu tetap memiliki sumber dana untuk biaya hidup ketika tidak lagi mampu bekerja sementara waktu. Beberapa perusahaan asuransi lokal sudah menawarkan produk serupa yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk karyawan, pekerja lepas, maupun wirausahawan. Pastikan kamu memilih polis yang fleksibel dan memiliki manfaat sesuai kondisi finansial keluarga.

4. Dana pendidikan anak

Ilustrasi pendidikan formal (freepik.com)

Membekali anak dengan pendidikan terbaik adalah investasi jangka panjang yang akan mendukung masa depan mereka. Di Indonesia, kamu bisa memanfaatkan produk tabungan pendidikan dari bank atau asuransi pendidikan yang memberikan manfaat ganda: proteksi sekaligus tabungan.

Beberapa orang tua juga memilih reksa dana pendidikan atau deposito berjangka khusus biaya sekolah. Alternatif lain, polis asuransi jiwa seumur hidup juga bisa dimanfaatkan karena nilai tunainya dapat dicairkan ketika anak masuk sekolah atau kuliah. Apa pun pilihanmu, pastikan memulainya sedini mungkin agar target dana pendidikan tercapai tanpa membebani keuangan keluarga.

5. Bijak mengelola utang

Ilustrasi utang (freepik.com)

Utang kerap menjadi momok jika tidak dikelola dengan bijak. Kamu bisa mencoba metode debt snowball, yakni melunasi utang mulai dari nominal terkecil untuk membangun motivasi, atau metode debt avalanche yang memprioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi agar beban bunga tidak terus membengkak.

Agar strategi ini berjalan efektif, pastikan pengeluaran tetap terkendali dengan membuat anggaran sederhana. Salah satunya bisa memakai metode 50/30/20: alokasikan 50 persen penghasilan untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, dan transportasi, 30 persen untuk keinginan seperti hiburan atau belanja, serta 20 persen untuk tabungan dan pembayaran cicilan utang. Konsistensi sangat penting agar perlahan tapi pasti, kondisi keuangan keluarga makin sehat.

6. Perencanaan warisan

Ilustrasi warisan (freepik.com)

Menyiapkan surat wasiat saja belum cukup untuk melindungi keluarga di masa depan. Kamu perlu merencanakan pembagian aset dengan matang, idealnya didampingi pengacara ahli waris berpengalaman. Estate plan membantu memastikan harta pribadi maupun bisnis dibagikan sesuai keinginan, sekaligus mengantisipasi potensi pajak yang muncul.

Lewat perencanaan ini, kamu juga bisa menetapkan kuasa hukum dan membuat ketentuan khusus agar anggota keluarga dengan kebutuhan istimewa tetap mendapat perhatian. Langkah proaktif seperti ini menjadi salah satu cara terbaik menjamin orang tercinta tetap sejahtera dan aman secara hukum, bahkan setelah kamu tiada.

Membangun fondasi keuangan keluarga memang tidak terjadi dalam semalam. Namun, dengan disiplin menjalankan langkah-langkah di atas, kamu akan lebih siap menghadapi segala risiko. Mulailah dari sekarang, perkuat perencanaan, dan konsultasikan dengan pakar keuangan agar masa depan keluarga semakin terjamin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team