ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
Harga Bitcoin mulai menunjukkan tanda penguatan seiring ekspektasi likuiditas yang membaik di AS, terutama setelah The Fed berencana menghentikan penurunan neracanya dan membuka opsi operasi repo yang bisa menambah cadangan dana ke sistem keuangan.
Namun, Indodax mencatat tekanan makro masih menahan langkah Bitcoin untuk naik lebih jauh. Sentimen pasar tetap rapuh akibat inflasi yang belum jinak, sektor properti dan otomotif yang melemah, serta ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga The Fed pada 10 Desember 2025 mendatang.
Vice President Indodax, Antony Kusuma menekankan bahwa kondisi pasar seperti ini merupakan bagian dari dinamika alami siklus kripto. Bahkan, dia melihatnya sebagai volatilitas jangka pendek.
“Pergerakan harga yang terjadi saat ini lebih banyak dipengaruhi faktor teknis dan sentimen global dalam jangka pendek. Fundamental aset digital tetap kuat, dan di situasi seperti ini penting bagi investor untuk mengambil keputusan secara tenang dan terukur,” ujar Antony, dikutip Jumat, (21/11/2025).