Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kesalahan Investor Kripto Pemula Hadapi Volatilitas Bitcoin

ilustrasi kripto
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Investor kripto pemula seringkali kurang riset sebelum berinvestasi, hanya mengikuti tren atau rekomendasi tanpa memahami fundamental aset digital.
  • Keputusan trading berdasarkan emosi seperti rasa takut atau serakah seringkali mengakibatkan kerugian, disiplin dan strategi jangka panjang lebih efektif.
  • Penggunaan leverage berlebihan dan mencari keuntungan cepat dapat meningkatkan risiko kehilangan modal secara signifikan di pasar kripto.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Minat terhadap Bitcoin dan aset digital di Indonesia terus menunjukkan peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, di tengah popularitasnya di kalangan generasi muda dan investor ritel, muncul tantangan baru, yakni bagaimana agar investasi kripto tidak terjebak pada keputusan emosional atau spekulatif yang justru berujung kerugian.

Sebagai salah satu aset digital paling dikenal, Bitcoin diketahui memiliki volatilitas tinggi dengan harga yang dapat bergerak naik atau turun secara signifikan dalam waktu singkat. Kondisi ini sering kali memicu keputusan impulsif di kalangan investor yang kurang memahami dinamika pasar.

Edukasi menjadi kunci utama agar investor dapat bertindak lebih rasional dan strategis dalam menghadapi fluktuasi pasar yang ekstrem. Chief Operating Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan, pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar merupakan faktor pembeda utama antara investor berhasil dan mereka yang rentan mengalami kerugian.

“Kripto bukan sekadar tren, melainkan bagian dari evolusi sistem keuangan global. Oleh karena itu, investor perlu memahami bahwa setiap peluang selalu hadir bersama risiko. Edukasi yang berkelanjutan berperan penting dalam membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak serta tetap tenang menghadapi volatilitas pasar,” tutur Resna, dikutip Senin (27/10/2025).

Oleh karena itu, sebagai platform yang berkomitmen meningkatkan literasi kripto di Indonesia, Upbit Indonesia secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif edukatif yang selaras dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) oleh OJK.

Upaya tersebut mencakup publikasi artikel edukasi di media nasional dan kanal media sosial, hingga penyelenggaraan campus roadshow di berbagai universitas di Indonesia untuk memperkenalkan ekosistem aset digital kepada generasi muda.

“Visi kami adalah membangun ekosistem kripto Indonesia yang aman, transparan, dan berdaya saing global. Semua ini hanya dapat terwujud jika masyarakat memahami cara berinvestasi dengan benar sejak awal,” ujar Resna.

Upbit Indonesia kemudian mencatat setidaknya beberapa kesalahan mendasar yang kerap dilakukan oleh investor pemula di pasar kripto. Berikut ulasannya:

1. Kurang riset sebelum berinvestasi

ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Banyak investor membeli aset digital hanya karena tren atau rekomendasi tanpa memahami fundamental, teknologi, maupun proyek di baliknya.

Padahal, riset mendalam sangat penting untuk menilai potensi jangka panjang suatu aset.

2. Trading berdasarkan emosi

ilustrasi kripto (unsplash.com/StockRadars Co.,)
ilustrasi kripto (unsplash.com/StockRadars Co.,)

Keputusan yang didorong rasa takut (fear) atau serakah (greed) seringkali mengakibatkan pembelian di harga puncak dan penjualan di saat panik. Disiplin dan strategi jangka panjang lebih efektif dibanding reaksi sesaat terhadap pergerakan harga.

Investor perlu menahan diri dan berpegang pada strategi jangka panjang yang disiplin, bukan sekadar reaksi terhadap pergerakan harga harian.

"Kami sering menyaksikan investor terburu-buru masuk pasar saat harga naik, lalu panik ketika harga terkoreksi. Padahal, kedisiplinan dan pemahaman jangka panjang jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan sesaat,” kata Resna.

3. Menggunakan leverage berlebihan

ilustrasi kripto (unsplash.com/Sajad Nori)
ilustrasi kripto (unsplash.com/Sajad Nori)

Fitur margin trading memang menjanjikan potensi keuntungan besar, tetapi juga meningkatkan risiko kehilangan modal secara signifikan jika pasar bergerak berlawanan.

Pemanfaatan leverage sebaiknya dilakukan dengan pengetahuan dan pengelolaan risiko yang matang.

4. Mengejar keuntungan cepat

ilustrasi pria bermain kripto (pexels.com/TIma Miroshnichenko)
ilustrasi pria bermain kripto (pexels.com/TIma Miroshnichenko)

Banyak investor tergoda untuk mencari “cuan instan” tanpa memahami volatilitas alami pasar kripto.

Padahal, membangun portofolio aset digital yang sehat membutuhkan kesabaran, diversifikasi, dan manajemen risiko yang baik.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Menkeu Purbaya Genjot Pajak Demi Tekan Utang Rp9 Ribu Triliun

28 Okt 2025, 07:30 WIBBusiness