Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perusahaan audio Sennheiser (dok. Sennheiser)
Perusahaan audio Sennheiser (dok. Sennheiser)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan audio asal Jerman, Sennheiser mencatatkan penjualan sebesar 636,3 juta euro atau setara Rp9,5 triliun (kurs Rp14.983) sepanjang 2021. Angka tersebut tumbuh 62,8 juta euro atau setara Rp941 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami dapat melihat kembali kondisi keuangan yang sangat baik, dan pada waktu yang sama, kami telah meletakkan semua pondasi untuk masa depan yang sukses sebagai perusahaan audio profesional,” kata Co-CEO Sennheiser, Daniel Sennheiser dikutip dari keterangan resmi, Senin (19/9/2022).

1. Industri musik bergeliat lagi usai pandemik bikin penjualan perusahaan terkerek

Perusahaan audio Sennheiser (dok. Sennheiser)

Lebih lanjut, perusahaan mencatatkan laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes/EBIT) sebesar 31,6 juta euro, atau setara Rp473 miliar.

Dengan unit bisnis Pro Audio, Komunikasi Bisnis, dan Neumann, divisi Profesional mencapai penjualan sebesar 371,4 juta euro, atau setara Rp5,56 triliun. Angka itu tumbuh 20,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, divisi Consumer Electronics mencapai penjualan sebesar 264,9 juta euro atau setara Rp3,96 triliun.

Pertumbuhan didorong oleh kemajuan dalam industri acara dan musik, pertumbuhan bisnis yang kuat dengan produk studio Neumann, dan peningkatan permintaan akan solusi pertemuan profesional karena format kerja dan pembelajaran hybrid yang baru muncul di area Komunikasi Bisnis.

Co-CEO Andreas Sennheiser mengatakan, industri konser musik memang sempat menunjukkan ketidakpastian sampai awal 2022. Namun, perlahan menunjukkan pemulihan.

“Meskipun industri pertunjukan pada awalnya tetap dipengaruhi oleh ketidakpastian di awal tahun, penting bagi kami untuk melangkah dengan percaya diri ke masa depan,” ucap Andreas.

2. Eropa dan Timur Tengah masih jadi pasar terbesar bagi Sennheiser

Perusahaan audio Sennheiser (dok. Sennheiser)

Pertumbuhan penjualan Sennheiser masih tercermin di semua wilayah. Namun, pasar terbesar produk audio tersebut masih di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Tercatat dari wilayah tersebut penjualan Sennheiser tembus 279,7 juta euro, atau setara Rp4,19 triliun pada 2021.

Sementara itu, penjualan di Asia Pasifik mencapai 166 juta euro, atau setara Rp2,49 triliun. Wilayah Amerika menghasilkan total penjualan 190,6 juta euro atau setara Rp2,85 triliun.

“Tahun 2021 menunjukkan bahwa perusahaan ini dan seluruh tim Sennheiser mampu mencapai prestasi yang luar biasa,” kata Andreas.

3. Sennheiser rogoh kocek Rp740 miliar buat kembangkan produk

Perusahaan audio Sennheiser (dok. Sennheiser)

Pada 2021, perusahaan mengeluarkan 49,4 juta euro atau setara Rp740 miliar untuk pengembangan produk dan teknologi baru. Angka setara dengan 7,8 persen dari total pendapatan perusahaan.

“Kami akan berinvestasi, misalnya, dalam solusi teknis inovatif dan saluran distribusi baru. Ini adalah prasyarat terbaik untuk kesuksesan yang berkelanjutan di masa depan," ucap Daniel.

Sennheiser saat ini telah berinvestasi secara signifikan dalam fasilitas produksi di Wedemark, Jerman, yang merupakan kantor pusat Sennheiser, serta dalam perluasan pabrik di Braşov, Rumania. Adanya investasi tersebut tidak hanya mendukung perusahaan spesialis audio ini untuk merespons dengan lebih fleksibel terhadap kebutuhan pasar, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan perusahaan.

Editorial Team