Ada Ancaman Bubble Burst, Pegawai Startup Perlu Siapkan Dana Darurat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dana darurat amat berguna bagi siapa saja ketika menghadapi situasi yang tak terduga. Misalnya saja ketika tiba-tiba terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dana darurat akan membantu kamu bertahan hidup sembari mencari pekerjaan baru.
Perusahaan rintisan (startup) pun kini sedang berada di pusaran badai pemutusan hubungan kerja. Fenomena tersebut ramai dikaitkan dengan pecahnya gelembung (bubble burst) startup.
Oleh karena itu, kamu, termasuk yang bekerja di startup sebaiknya menyiapkan dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Ingin Finansial sehat? Ini 5 Manfaat Punya Dana Darurat
1. Dana darurat jangan digunakan untuk memenuhi keinginan semata
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menjelaskan fungsi dana darurat adalah sebagai cadangan dana yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apabila kita resign atau tiba-tiba diberhentikan dari tempat kerja.
"Karena namanya juga dana darurat, penggunaannya juga harus yang bersifat darurat, sangat penting dan urgent. Jadi sebaiknya jangan digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya keinginan saja," katanya kepada IDN Times, Senin (30/5/2022).
2. Jumlah dana darurat idealnya 3 kali penghasilan bulanan
Editor’s picks
Dia mengatakan bahwa idealnya dana darurat adalah 3 kali penghasilan bulanan kita apabila masih lajang, dan 6 kali penghasilan bulanan apabila sudah menikah.
Jadi, paling tidak bila sewaktu-waktu kita berhenti bekerja karena sebab apapun, masih ada pegangan yang cukup untuk beberapa bulan ke depan.
"Maka selama 3 bulan ke depan kita relatif tidak perlu terlalu khawatir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sudah ada cadangan dananya, paling tidak sampai kita mendapatkan pekerjaan baru lagi," ujar Andy.
3. Siapkan dana darurat dengan menyisihkan 10 persen dari gaji
Dia mengingatkan bahwa yang namanya kondisi darurat tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, sebelum terjadi, sebaiknya dana darurat dialokasikan dari sekarang.
Lanjut Andy, cara menyiapkan dana darurat tersebut adalah dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan kita dan disimpan di rekening bank yang berbeda dengan rekening yang digunakan untuk kebutuhan sehari.
"Atau semisal kita lagi dapat rezeki semisal bonus, maka bisa disisihkan 20 persen-30 persen untuk disimpan sebagai dana darurat tersebut," tambahnya.
Baca Juga: 4 Alasan Penting Kenapa Kamu Harus Punya Dana Darurat!