3 Kesalahan dalam Investasi Emas, Hati-Hati!

Emas adalah investasi jangka panjang

Jakarta, IDN Times - Investasi emas memang menjadi salah satu investasi yang paling digemari oleh masyarakat.

Nilai emas tergolong lebih stabil dan bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, risiko berinvestasi emas juga rendah, sehingga sangat ideal jika ingin mulai berinvestasi untuk masa depan.

Namun, investasi emas tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Berdasarkan situs resmi, logam mulia ada beberapa faktor yang perlu menghindari kesalahan ini saat akan berinvestasi emas. 

1. Tidak memastikan kemurnian emas

3 Kesalahan dalam Investasi Emas, Hati-Hati!Produk-produk EmasKITA. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Salah satu kesalahan saat akan berinvestasi emas yang paling umum adalah tidak memastikan kemurnian emas yang dibeli.

Misalnya, kamu dengan penawaran harga emas yang sangat murah dibandingkan dengan harga emas rata-rata. Padahal, emas yang dibeli dengan harga murah bisa jadi merupakan emas palsu atau emas yang tidak murni.

Nilai dari logam mulia ini memang dinilai dari kadar kemurnian emas. Apabila terdapat bahan campuran di dalamnya (seperti tembaga, perak, dan lain sebagainya), maka secara otomatis hal tersebut akan membuat nilai emas tersebut berkurang.

Emas dengan tingkat kemurnian 99,99 persen adalah yang paling ideal digunakan sebagai instrumen investasi. Untuk menghindari kerugian investasi akibat emas palsu atau emas yang tidak murni, ada baiknya Anda membeli emas melalui pihak resmi. 

Baca Juga: 3 Manfaat Investasi Jangka Panjang, Bisa Jadi Penyelamat Hari Tua!

2. Tujuan investasi yang salah

3 Kesalahan dalam Investasi Emas, Hati-Hati!Pixabay.com

Kesalahan lainnya saat akan berinvestasi emas adalah menentukan tujuan yang kurang tepat.

Dalam hal ini, banyak orang yang menggunakan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek. Padahal, untuk bisa benar-benar mendapatkan keuntungan investasi emas. Jadi kamu harus melakukan buyback di saat yang tepat.

Saat yang sesuai itu adalah saat harga buyback melampaui spread dari harga beli. Dalam jangka pendek, margin antara harga buyback masih terlalu berdekatan dengan harga saat kamu membeli emas. Apabila melakukan buyback saat itu, sudah pasti akan merugi.

Biasanya, spread antara harga beli dan buyback emas baru bisa terlampaui dalam kurun waktu minimal 3 tahun, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu.

Dengan kata lain, investasi emas memang tidak diperuntukkan untuk investasi jangka pendek.

Jenis investasi emas memang lebih ideal digunakan untuk jenis tujuan jangka menengah dan jangka panjang, misalnya untuk membeli rumah beserta isinya, biaya sekolah anak, biaya menikah, dan tabungan hari tua.

Agar bisa memperoleh keuntungan yang maksimal, jangan lupa untuk mengecek perkembangan harga emas hari ini sebelum melakukan buyback maupun pembelian emas. 

Baca Juga: 4 Cara Investasi yang Benar dan Aman

3. Tidak memiliki dana darurat saat investasi

3 Kesalahan dalam Investasi Emas, Hati-Hati!Ilustrasi uang koin dan celengan (pexels.com/cottonbro studio)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investasi emas merupakan investasi berjangka menengah dan panjang.

Sehingga, kamu tidak bisa mengandalkannya sebagai dana darurat yang bisa diputar atau digunakan dengan cepat setelah dilakukan pembelian.

Kesalahan yang paling umum dilakukan oleh seseorang yang berinvestasi emas adalah mereka cenderung membeli emas dalam jumlah yang sangat besar.

Bahkan, seringkali mereka hanya menyisakan sedikit uang tunai yang hanya cukup kebutuhan hidup sehari-hari.

Alhasil, saat terjadi kondisi darurat yang membutuhkan uang, ia akan merasakan panik karena tidak ada uang yang tersisa.

Itulah mengapa sebaiknya saat  membeli emas menggunakan dana khusus yang disisihkan dari dana untuk kebutuhan pribadi dan darurat.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya