Bank Mandiri Optimistis Kredit Tetap Tumbuh hingga 12 Persen

BI naikkan suku bunga acuan untuk jaga rupiah

Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri optimistis kredit yang disalurkannya akan tetap tumbuh di kisaran 10-12 persen di 2023. Meski Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 6 persen pada RDG Kamis (19/10/2023).

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyatakan penyesuaian suku bunga pinjaman maupun simpanan tentunya akan bergantung pada kondisi likuiditas masing-masing perbankan.

Namun Bank Mandiri optimis kredit tumbuh sesuai target. Hal ini dengan mempertimbangkan strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal, termasuk perhitungan pada tren suku bunga di pasar dan suku bunga acuan.

"Kami optimis target pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih dapat tercapai yakni di kisaran 10-12 persen dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga: Bank Mandiri Mau Beri Bunga Kredit Murah Tanpa Subsidi Pemerintah

1. BI naikkan suku bunga untuk jaga stabilitas rupiah

Bank Mandiri Optimistis Kredit Tetap Tumbuh hingga 12 PersenKantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Dia menjelaskan, langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan merupakan langkah pre emptive untuk mengantisipasi fluktuasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) serta menjaga stabilitas nilai tukar mata uang rupiah.

Kurs rupiah di pasar spot makin terpuruk pada perdagangan akhir pekan ini. Pada Jumat (20/10/2023), rupiah spot ditutup di level Rp15.873 per dolar Amerika Serikat (AS). Sehingga rupiah melemah 0,36 persen dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp15.815 per dolar AS.

Baca Juga: Bank Mandiri Bakal Tawarkan Paylater ke Nasabah yang Penuhi Syarat

2. Kinerja ekonomi akhir tahun diproyeksi tetap tumbuh

Bank Mandiri Optimistis Kredit Tetap Tumbuh hingga 12 PersenIDN Times/Feny Maulia Agustin

Dengan laju kinerja ekonomi sepanjang Semester I 2023, Rudi optimistis bahwa ruang pertumbuhan (kredit) masih terbuka sampai dengan akhir tahun. Bahkan, dia memperkirakan kondisi bisnis juga masih akan tetap tumbuh. 

"Perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk melanjutkan ekspansi bisnis sejalan dengan laju perekonomian yang didukung oleh kebijakan fiskal Pemerintah," jelasnya.

3. Modal asing terbang Rp5,36 triliun dari pasar keuangan domestik

Bank Mandiri Optimistis Kredit Tetap Tumbuh hingga 12 PersenIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing Rp5,36 triliun keluar dari Indonesia dalam sepekan ini, yaitu pada 16 Oktober hingga 19 Oktober 2023.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan aliran modal asing keluar paling banyak lewat penjualan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp3,45 triliun. Kendati, masih ada modal asing yang masuk via Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Berdasarkan data transaksi 16 Oktober-19 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp5,36 triliun. Terdiri dari jual neto Rp3,45 triliun di pasar SBN, jual neto Rp3,01 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,10 triliun di SRBI," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/10/2023). 

Sementara itu, berdasarkan data setelmen tahun ini hingga 19 Oktober 2023, BI mencatat nonresiden beli neto Rp51,45 triliun di pasar SBN, jual neto Rp7,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp11,06 triliun di SRBI.

Baca Juga: Bank Mandiri Sudah Kucurkan KUR Rp20,52 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya