IMF Uji Ketahanan Perbankan RI, Bos OJK Ungkap Hasilnya

Sektor jasa keuangan nasional stabil

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan hasil pengujian International Monetary Fund (IMF) terhadap ketahanan sektor keuangan dan perbankan Indonesia.

Hasilnya, ketahanan Indonesia di sektor tersebut dinilai baik hingga mendukung kinerja perekonomian nasional yang relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Hasil itu tertuang dalam rilis laporan Article IV Consultation oleh IMF

"Hasil Global Bank Stress Test IMF menunjukkan dalam skenario ekonomi memburuk, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap dapat terjaga baik dengan buffer permodalan dan likuiditas perbankan yang dimiliki diperkirakan mampu menyerap risiko yang muncul,” ujar Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulan Juni 2023, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani: Utang Indonesia ke IMF Sudah Lunas sejak Lama

1. Inflasi mereda, kinerja ekonomi terus positif

IMF Uji Ketahanan Perbankan RI, Bos OJK Ungkap HasilnyaIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mahendra melanjutkan, asesmen OJK sampai dengan kuartal I 2023 menunjukkan kinerja korporasi turut meningkat.

"Tapi asesmen OJK sampai dengan kuartal pertama 2023 jumlah korporasi dalam tekanan, yang sempat meningkat selama pandemi dan bahkan meninggalkan scarring effect yang cukup dalam untuk beberapa sektor yang terus menurun," tuturnya.

Sementara itu, kinerja perekonomian nasional terpantau positif dengan tekanan inflasi mereda dan kembali ke rentang target Bank Indonesia. Selain itu, optimisme konsumen meningkat dan kinerja sektor riil juga terpantau positif.

"Neraca perdagangan, di tengah penurunan pelemahan harga komoditas utama ekspor Indonesia, juga mencatatkan surplus di Mei 2023," kata dia.

OJK akan mendukung transisi yang baik (smooth) dari era pandemik dengan melakukan normalisasi kebijakan secara bertahap (targeted), sehingga tidak menimbulkan guncangan (cliff effect). Kebijakan ini akan ditempuh secara terukur sehingga tidak menimbulkan moral hazard.

Baca Juga: Sektor Jasa Keuangan Indonesia Stabil, Ada Buktinya

2. Sektor jasa keuangan di Juni stabil

IMF Uji Ketahanan Perbankan RI, Bos OJK Ungkap HasilnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 27 Juni 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga stabil dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.

"Kinerja intermediasi yang kembali meningkat di tengah masih tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global," lanjut dia.

Mahendra menjelaskan, rilis data perekonomian global menunjukkan terjadinya divergensi perkembangan perekonomian negara-negara utama, sehingga respons kebijakan yang diambil juga menunjukkan divergensi.

"Di AS, the Fed menahan kenaikan suku bunga kebijakan seiring mulai meredanya tekanan inflasi," ujarnya.

Baca Juga: Lagi, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

3. The Fed masih akan naikkan suku bunga

IMF Uji Ketahanan Perbankan RI, Bos OJK Ungkap HasilnyaChairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)

Menurut Mahendra, dengan ketatnya pasar tenaga kerja di tengah kinerja perekonomian yang di atas ekspektasi, maka the Fed memberi sinyal masih akan ada kenaikan suku bunga di tahun ini.

"Kebijakan untuk menaikkan suku bunga juga ditempuh oleh bank sentral Eropa karena tingkat inflasi di beberapa negara Eropa yang persisten tinggi," kata dia.

Sementara di Tiongkok, pemerintah dan bank sentral mengeluarkan stimulus dan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus melemah.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya