Bank Jual Dolar AS Seharga Rp16.675

Adapun kurs referensi JISDOR tercatat Rp16.273 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah belum mampu melawan gempuran dolar AS yang semakin menguat Jumat (20/3) ini. Setelah di pasar uang dibuka melemah ke posisi Rp 15.962 per dolar AS, di bank-bank harga jual dolar AS sudah jauh melampaui level Rp16.000 per dolar AS.

Dari pemantauan IDN Times di 11 bank swasta nasional dan BUMN, siang ini, paling rendah dolar AS dijual di harga Rp16.126. Sedangkan paling mahal di angka Rp16.675.

Sementara kurs transaksi di Bank Indonesia menetapkan harga beli sebesar Rp16.191 dan harga jual RpRp16.354 per dolar AS. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR)  ditetapkan sebesar Rp16.273 per dolar AS.

 

1. Kurs jual beli di sebelas bank nasional

Bank Jual Dolar AS Seharga Rp16.675Kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Berikut kurs jual beli dolar AS (bank notes) di sebelas bank:

  • Bank BCA              : Rp15.900 (beli) dan Rp16.500 (jual)
  • Bank Mayapada   : Rp16.000 (beli) dan Rp16.675 (jual)
  • Bank BNI               : Rp15.850 (beli) dan Rp16.450 (jual)
  • Bank Mandiri        : Rp15.700 (beli) dan Rp16.500 (jual)
  • Bank CIMB Niaga: Rp16.050 (beli) dan Rp16.650 (jual)
  • Bank OCBC NISP : Rp16.025 (beli) dan Rp16.525 (jual)
  • BRI                          : Rp16.055 (beli) dan Rp16.645 (jual)
  • Bank Permata       : Rp15.675 (beli) dan Rp16.525 (jual)
  • Bank Mega            : Rp15.810 (beli) dan Rp16.490 (jual)
  • Bank Danamon     : Rp15.950 (beli) dan Rp16.450 (jual)
  • BTN                         : Rp15.701 (beli) dan Rp16.126 (jual)

Baca Juga: Rupiah Tak Bertenaga Pasca WHO Umumkan Virus Corona Pandemik

2. Dolar AS mengamuk di pasar global

Bank Jual Dolar AS Seharga Rp16.675Ilustrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menguatnya mata uang dolar AS terhadap mata uang lain dipicu kekhawatiran akan kejatuhan ekonomi menyusul wabah virus corona. Kondisi ini memicu peningkatan permintaan dolar yang tinggi. Penguatan dolar tak terbendung meski sejumlah bank sentral di dunia berusaha mengurangi tekanan dengan melepas dolar mereka.

Di pasar uang New York, dikutip dari Antara, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 2,0 persen menjadi 102,73. Ini merupakan level tertinggi sejak Januari 2017. Indeks naik sekitar empat persen selama minggu ini.

"Amukan dolar berlanjut ke sesi lain hari ini di pasar valas, berfokus pada mata uang G10 yang sebelumnya berkinerja baik di tengah-tengah gejolak pasar," kata Simon Harvey, seorang analis pasar berbasis di London di Monex Europe.

Euro anjlok 2,15 persen terhadap dolar. Terhadap franc Swiss, greenback meningkat 1,9 persen, sementara itu melonjak 2,63 persen terhadap yen.

3. Bank Sentral Eropa coba tahan kenaikan dolar AS

Bank Jual Dolar AS Seharga Rp16.675IDN Times/Holy Kartika

Bank Sentral Eropa sebelumnya telah mengumumkan program pembelian aset 750 miliar euro (817 miliar dolar AS) sebagai tanggapan terhadap wabah virus corona. Namun sayang, kata Chandler, pengumuman ECB yang telah membantu pasar obligasi itu tidak banyak membantu euro.

Skema pembelian ECB, diumumkan setelah pertemuan darurat Rabu malam (18/3), datang kurang dari seminggu setelah pembuat kebijakan meluncurkan langkah-langkah stimulus baru.

Jatuhnya euro mencerminkan pelebaran tiba-tiba dalam valas yang menyiratkan biaya pinjaman untuk dolar AS, menunjukkan bahwa investor bergegas untuk mengamankan pendanaan jangka pendek mereka.

"Masih ada kekhawatiran tentang refinancing utang Eropa dalam dolar AS," kata Kepala Strategi Valas Commerzbank, Ulrich Leuchtmann, di Frankfurt.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Rupiah Ambruk, Ini Dampaknya ke Millennial

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya