Tahun Lalu Rugi, GTSI Cetak Laba Rp62 M di Semester I-2022 

GTSI masih rugi Rp10 miliar di semester I-2021 lalu

Jakarta, IDN Times - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) mencetak laba tahun berjalan 4,18 juta dolar AS atau setara Rp62,05 miliar hingga semester I-2022.

Perolehan itu berbanding terbalik dengan kinerja GTSI pada periode sama tahun lalu yang mencatat rugi 724.390 dolar AS atau sekitar Rp10 miliar.

1. GTSI raup pendapatan Rp313 miliar

Tahun Lalu Rugi, GTSI Cetak Laba Rp62 M di Semester I-2022 Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun pendapatan perusahaan hingga paruh pertama 2022 ini mencapai 21,14 juta dolar AS atau setara Rp313,91 miliar (kurs Rp14.848 per dolar AS). Pendapatan periode ini melonjak 117,9 persen secara year on year (yoy) dari perolehan tahun sebelumnya 9,76 juta dolar AS, atau setara Rp144,97 miliar.

Direktur GTSI, Dandun Widodo, mengatakan kinerja periode ini melanjutkan pertumbuhan kinerja positif perseroan pada kuartal I-2022.

GTSI memperoleh pendapatan sebesar 10,45 juta dolar AS atau setara Rp155,16 miliar pada kuartal I-2022. Adapun laba tahun berjalan yang dicatatkan pada kuartal I-2022 sebesar 1,89 juta dolar AS atau setara Rp27,95 miliar.

“Hingga akhir 2022, perseroan memproyeksikan kinerja keuangan yang tumbuh positif dengan memperoleh total pendapatan mencapai 42,19 juta dolar AS setara Rp626,44 miliar. Target tersebut melonjak 37 persen dibandingkan dengan pendapatan tahunan GTSI pada 2021,” kata Dandun dikutip dari keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Meroket, Cek Rincian Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini

2. GTSI targetkan laba tembus Rp129 M tahun ini

Tahun Lalu Rugi, GTSI Cetak Laba Rp62 M di Semester I-2022 Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Perusahaan bergerak dalam bidang distribusi gas alam dan buatan, angkutan laut dalam negeri dan luar negeri untuk barang khusus tersebut membidik laba 8,11 juta dolar AS atau setara Rp120,49 miliar sepanjang 2022, atau membalikkan kinerja perseroan yang tercatat rugi 16,21 juta dolar AS pada 2021.

Dandun optimistis target-target tersebut dapat tercapai sejalan dengan peningkatan kinerja di seluruh lini bisnis perseroan. Dandun memaparkan prospek cerah bisnis perseroan pada segmen transportasi gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) khususnya di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

“Gasifikasi 33 pembangkit listrik di wilayah Indonesia Tengah dan Timur jadi target pangsa pasar GTSI selanjutnya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap upaya peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025,” ucap Dandun.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meneken Keputusan Menteri No. 13 Tahun 2020 tentang Gasifikasi Pembangkit Tenaga Listrik. Dalam aturan tersebut, terdapat 33 titik pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang bakal segera disulap menjadi pembangkit listrik berbasis gas bumi (PLTG) oleh PT Pertamina (Persero).

Nantinya, sebanyak 33 titik gasifikasi pembangkit listrik itu akan membutuhkan pasokan gas bumi dengan kapasitas mulai dari 0,5 sampai 8 billion british thermal unit per day (BBTUD) yang akan commercial operation date (COD) pada 2024.

Seiring meningkatnya permintaan gas alam di Indonesia, perseroan berkomitmen untuk meningkatkan pangsa pasar bisnis yang dijalankan baik pada segmen transportasi LNG ataupun unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU).

“Kami ingin meningkatkan pangsa pasar kami, baik pada transportasi LNG atau unit penyimpanan dan regasifikasi terapung sejalan dengan komitmen pemerintah meningkatkan bauran EBT yang berdampak pada meningkatnya demand gas di Indonesia,” kata Dandun.

Pada segmen penyimpanan dan regasifikasi terapung, GTSI memimpin pasar karena memiliki serta mengelola sebanyak 2 dari 4 unit FSRU yang saat ini beroperasi di Indonesia.

Salah satu FSRU yang dimiliki dan dikelola oleh GTSI adalah FSRU Jawa Satu, merupakan infrastruktur LNG yang digunakan untuk memasok dan mencukupi kebutuhan vital energi nasional pada wilayah Jawa, Madura, dan Bali.

3. GTSI tunjuk dirut baru

Tahun Lalu Rugi, GTSI Cetak Laba Rp62 M di Semester I-2022 Ilustrasi Pemimpin Perusahaan. (IDN Times/Aditya Pratama)

GTSI yang menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini menyetujui satu agenda, yakni mengangkat Direktur Utama baru perseroan, Tammy Meidharma.

Dengan demikian, berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi GTSI terbaru:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Budi Haryono
  • Komisaris Independen : Hari Purnomo

Direksi

  • Direktur Utama: Tammy Meidharma
  • Direktur: Dandun Widodo.

Baca Juga: Jos! BRI Cetak Laba Rp24,8 T hingga Pertengahan 2022

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya