[PUISI] Dari Sekian Drama, Aku Memerankan Puisi

Drama, puisi, peran, kehidupan

 

Biar kutunjukkan pelukan hangat

Dalam balut klasik matahari senja di Barat

Aku tidak lahir untuk mengikuti

Ucap seorang yang memainkan pengeras suara sesuka hati

 

Aku kenal, mereka yang tertawa demi menutup luka

Aku kenal, mereka yang menangis demi memulung tawa

Aku kenal, pemeran drama lihai, yang menusukku begitu nyata

Dan kini kududuk dengan tatap datar, menatap kisahnya

 

Kau yang berhias nada

Mencium mesra pasanganmu yang entah siapa

Memeluk sedih, boneka yang baru saja dibeli

Menatap lelah layar, yang dari sana kau dapat membeli rasa

 

Pemain drama yang terlewat jenius, membuang naskah

Menertawakan mereka yang marah

Kuberdiri, kuhampiri, kuberi kertas yang sudah dikawini tangan

Sambil tertawa, mereka membanting kertas berisi kata-kata yang berdekatan

Aku marah, lalu bertepuk tangan

Berteriak, drama yang bagus, Kawan

 

Mereka pun tertawa, puisi yang menyedihkan

Kami bahkan lupa cara menangis, Kawan

 

2 Mei 2018

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Achmad Aditya Avery Photo Writer Achmad Aditya Avery

Aku hanyalah orang yang tertidur dalam puisi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya