[PUISI] Patah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Patah, tapi tidak luluh lantak
Cahaya menyorot bagai perak
Tanda sanggupku masih membara
Tiada sukacita, hanya mengakui adanya lara
Bercak di mata, tapi tidak banjir
Tirai meliuk-liuk, angin menyihir
Mencoba memperdaya diriku
Kadung hati sudah membeku
Hanya membiru, tapi tidak hancur
Kuat walau air mata bercucur
Jangan tanya bagaimana jeritan hati
Tentulah seperti tertusuk belati
Sekali lagi, aku memang patah
Tapi sekali lagi, aku tidak pasrah
Aku memang patah olehnya
Tapi tiada dendam kepadanya
Baca Juga: [PUISI] Naungan Sayap Semesta
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.