[PUISI] Merindu 

Sepertinya alam sudah tak sanggup membawamu kembali padaku  

Dua minggu lalu...
kita sempat tertawa di bawah matahari jingga
setiap lekuk wajahmu sungguh membuat aku candu
tapi sore ini sunyi
tiada canda, hanya ada rindu

Tatkala pagi bertakhta...
di sana embun-embun berebut tempat di atas ranting
sungai tetap mengalir
jagat raya tetap sibuk
semesta tetap bersemangat
tapi seperti mawar yang layu, aku rapuh tanpamu

Merindu akan ciuman itu, kusentuh bibir ini
Merindu akan hangatnya dekapan itu, kupeluk tubuh ini
Begitu caraku membalut luka
Begitu kulukiskan sesalku yang mendamba ingin kembali bersama

Oh kasih yang menebarkan serbuk cinta
mengapa langkahmu melesat secepat kilat?
tahukah engkau?
hari demi hari nafsku kian sesak
jutaan rindu telah kuucap bersama doa kupanjat
Namun, sepertinya alam sudah tak sanggup membawamu kembali padaku

Baca Juga: [PUISI] Merindu Sampai Mati 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Akromah Zonic Photo Verified Writer Akromah Zonic

"Sometimes to stay alive, you gotta kill your mind" (Tyler Joseph)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya