[PUISI] Cinta di Musim Hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku selalu menyukai mata kecilmu
Menenggelamkan diriku berlama-lama
Berkaca-kaca dalam berbicara
Begitu manis dan menguatkan jiwa
Aku terlalu dalam menginginkanmu
Masih sama seperti dulu
Kamu bagian dari hujan terindah
Dalam ingatan tahun-tahun itu
Setiap hal kecil di dunia ini adalah
semuanya tentangmu
Kamu yang kuperjuangkan dengan utuh
Meski dirimu lewat sangat datar
Hujan tetap saja masih sama
Menjadi kisah sedih meninggalkan pedih
Tetap membekas menggenang dalam hati
Aku berteriak sangat kencang sepanjang jalanan kota
Berharap agar kamu kembali disini
Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi
Sebagai sandaranmu kala berteduh
Di waktu gerimis mulai menderas
Mengusap air mata bercampur hujan
Sengaja kau sembunyikan keras dalam hati
Ternyata aku memang bodoh
Orang bodoh yang mengejarmu selama itu
Ternyata aku tetap kekanak-kanakan
Kekanak-kanakan tidak pernah berusaha
mengerti tentang dirimu
Kau merasa aneh karena aku menyukaimu
Jujur saja, aku sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu
Sampai saat ini kau adalah alasan duniaku menjadi lebih baik
Biarkanlah aku terus menyukaimu, sampai kau benar-benar
menjadi milikku.
Bandung, 3 Maret 2018
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.