[PUISI] Cinta di Musim Hujan

Selamanya aku akan selalu mencintaimu

Aku selalu menyukai mata kecilmu

Menenggelamkan diriku berlama-lama

Berkaca-kaca dalam berbicara

Begitu manis dan menguatkan jiwa

Aku terlalu dalam menginginkanmu

Masih sama seperti dulu

Kamu bagian dari hujan terindah

Dalam ingatan tahun-tahun itu

Setiap hal kecil di dunia ini adalah

semuanya tentangmu

Kamu yang kuperjuangkan dengan utuh

Meski dirimu lewat sangat datar

Hujan tetap saja masih sama

Menjadi kisah sedih meninggalkan pedih

Tetap membekas menggenang dalam hati

Aku berteriak sangat kencang sepanjang jalanan kota

Berharap agar kamu kembali disini

Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi

Sebagai sandaranmu kala berteduh

Di waktu gerimis mulai menderas

Mengusap air mata bercampur hujan

Sengaja kau sembunyikan keras dalam hati

Ternyata aku memang bodoh

Orang bodoh yang mengejarmu selama itu

Ternyata aku tetap kekanak-kanakan

Kekanak-kanakan tidak pernah berusaha

mengerti tentang dirimu

Kau merasa aneh karena aku menyukaimu

Jujur saja, aku sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu

Sampai saat ini kau adalah alasan duniaku menjadi lebih baik

Biarkanlah aku terus menyukaimu, sampai kau benar-benar

menjadi milikku.

Bandung, 3 Maret 2018

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Aldo Fahlevi Photo Writer Aldo Fahlevi

a floating entity

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya