[PUISI] Selayaknya Manusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perihal manusia yang sukarela membuang makiannya padaku,
Hingga mengundang kontemplasi kronis berujung bengis
Ini salam kasihku untukmu
Pembelaan apa yang kurang dariku
Penjelasan apa yang tak mengena padamu
Warisan dosa apa yang kau temukan untukku
Kali pertama, kurenungi diri berbuah tangis
Kali kedua, kulerai lisanmu dengan tuli
Kali ketiga, kubantah dengkimu dengan bukti
Kali keempat dan keberapa kali tak sempat membuatmu mampat
Jika kamu manusia, mengapa selalu meneropongi?
Jika pun masih manusia, mengapa setia menggerogoti?
Selayaknya manusia, mengapa tak mengurus diri meski celah tak kalah adi?
Dengan ini kupinta berhenti mengusik meski pelik
Kumohon mencukupkan meski terasa enggan
Selayaknya manusia, ku berlutut untuk yang terakhir
Sebelum ku meminta pada Pemilik Takdir
Baca Juga: [PUISI] Tak Ada Lagi Puisi tentangmu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.