[PUISI] Sepotong Resah Ditambah Talu

Hanya mengingatmu, sebegini berefeknya padaku

Pada secangkir kopi yang mengepul, hela napasku menggauli asapnya
Pada barisan burung yang bermutasi, kuharap cemas ini terbang membuntuti
Pada ramai jalanan yang tak pernah mati, kuharap resah ini menyerah dan tak kembali

Sejak sore terus begini
Mata meremang, pikiran melayang
Jiwa ini sedang mengkhianati
Seolah ia sengaja menyewa mesin waktu
Menapak tilas rentetan masa lalu
Meminjam melodi penuh rindu
Membawa pulang perasaan ragu

Jadilah aku begini
Membayang momen kala itu
Menggerayangi bayangnya dengan talu
Menguasai raga untuk merindu
Jika sudah begini, semakin sulit rasanya
Kembali mengingat seseorang itu,
Yang memilih tak berkabar denganku

Baca Juga: [PUISI] Beling Pengusik

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Alfi Maziyah Churil Ain Photo Verified Writer Alfi Maziyah Churil Ain

Seorang pemula dalam menulis yang ingin terus berkarya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya