Menengok ke Lain Arah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau laki-laki itu menyayangimu, bahkan untuk memikirkan hal-hal yang membuatmu bersedih saja ia tak mampu. Apalagi harus melakukannya; ia mana mau.
Barangkali selama ini kita terlalu banyak menyakiti diri sendiri
Mendamba hubungan dengan ia yang kita anggap paling baik hati
Mendoakannya dengan doa yang panjang dan rutin di sepertiga malam tiap hari
Sambil selalu berpikir positif kekurangannya hari ini tidak akan ia ulangi kembali
Barangkali setiap kali kita jatuh hati
Kita lupa kepada Yang Maha Memiliki
Kemudian kita lebih banyak mendikte dan tidak mau mengerti
Memaksakan cerita yang kita mau untuk ada dalam skrip kehidupan ini
Barangkali kita hanya kurang peka
Tapi kurangnya tak hanya sekali dua kali saja
Sebab tanda-tanda dariNya sudah terpampang nyata
Kitanya saja yang keras kepala
"Hamba maunya cuma sama dia."
Barangkali kita yang terlalu berlebihan
Merasa ada suatu yang salah terhadap kita korbankan
"Apakah aku ini tidak cukup baginya? Mungkin dia malu memilikiku."
Padahal ya ayolah, mungkin memang dia bukan untukmu
Sebab bukankah sekali-kali kamu harus menengok ke lain arah?
Sambil memperhatikan sekelilingmu
Agar dengan begitu kamu tahu dan mampu meracau
"Hatiku, tenanglah. Banyak hati yang lebih nelangsa daripada kamu."
"Hati"-"hati" itu
Yang salah satunya adalah miliknya
Yang menunggu kamu dengan sederhana
Berharap sedikit saja pintu hatimu terbuka
Karena ia percaya diri, terhadap sakitmu ia lah yang paling punya penawarnya
.
Sebab sungguh
Untuk apa menggantungkan diri pada ikatan semu
Atau menyakiti diri sendiri dengan membenarkan segala perilaku
Selalu merasa sebagai pihak yang pantas menerima
Segala kata kasar dan janji kosong yang tak satu dua kali saja
Sebab sungguh
Bukankah kita terlalu berharga untuk mendapatkan yang begitu?
–
Ditulis untuk menguatkan hati-hati yang rapuh,
Semoga hari ini ia sudah sembuh
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.