TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Perempuan di Bawah Remang Rembulan

Teruntuk perempuan yang hatinya temaram

Unsplash/Angelo Pantazis

Saksi angin malam mendesau, Jiwaku nanar meracau.

Di bawah temaram rembulan, Segelas risau menjadi teman.

Sepiring cua yang kian mengiris dengan parau, Kulahap bersama dawai malam.

Bersama rembulan yang timbul tenggelam dibalik awan hitam, Senandung lirih jiwa kunyanyikan.

Biar mereka tahu, Aku si perempuan cendala.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Syahdu nyanyian lirih jiwa yang perih, Semakin malam terbuai dalam dekapan muara emosi.

Saksi malam yang kian sunyi, Kutuang diksi pada sepenggal puisi.

Ini aku si perempuan di bawah temaram rembulan.

Nestapa tiada henti mengutuki hidupnya.

Saksi setiap malam, meretas tangis dibalik sukma yang kian merapuh.

Baca Juga: [Puisi] Serupa Jebakan

Writer

Anesa Dewi

Wama Indallahi Khair

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya