[PUISI] Seekor Pungguk
Puisi untuk yang sedang patah hati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
kaulah bara yang akan tetap
kugenggam, meski lepuh seakan
merangkak ke luar dari sela-sela
jemari membakar menuju
punggung tangan
kaulah gigil yang akan tetap
kudekap, meski guguran awan
jatuh basah menjamah lekuk
tubuhku dari ujung rambut
hingga jari kaki, perlahan
membiru dan beku
kaulah jalan panjang tanpa
penerangan, rumah bagi batu
kerikil serta ranting-ranting
kayu—rumah dari segala
kemasygulan yang tak
pernah tiba di ujung
Editor’s picks
kaulah wajah bulan itu
yang terjatuh di sudut kolam,
sedangkan aku hanya seekor
pungguk, termenung menyaksikan
kecantikanmu yang mengambang
Lampung, 2020
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.