TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Sara Bara

Pulang bukanlah apa yang bisa kujangkau

ilustrasi wajah perempuan (unsplash.com/Diogo Nunes)

Pernah suatu cerita menumpu pada suatu aku
Yang rawan terluka dan berbahan dasar nyawa
Lalu hujan bernama haru meneguk tuntas segelas netra
Aku tiba, namun pulangku entah di mana

Kubawa pulangmu, kata kelopak pintu saat membukaku dengan paksa
Bersama maras kutepis keras ia
Toh rumah adalah peluang terbesarku untuk hilang

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Jangan berhenti, kata barisan jalan yang menyeberangiku
Ada jarak yang menempuhku dalam perjalanan bernama pulang
Namun segumpal jurang jatuh dalam diriku yang lebam
Seolah pergi adalah satu-satunya jarak yang bisa kutangani

Baca Juga: [PUISI] Sang Dandelion

Writer

Fifi Alfiah

A self-proclaimed living paradox who writes | e-mail: fifiimla@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya