TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Jeritan si Jelata

Jeritan dari kaum proletar abad ke-21

ilustrasi pemukiman kumuh di Afrika (pexels.com/@lagosfoodbank)

Perut tanpa isi
Lapar yang terus menghantui
Lelah yang tak kunjung henti
Entah mengapa itu terus terjadi

Gubuk-gubuk reyot
Berlapis kardus dan besi berkarat
Hanya itu tempat dirinya berlindung
Dari terik dan hujan

Hati mereka menjerit
Namun tak dapat didengar
Padahal mereka juga rakyat
Juga punya hak untuk didengar

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Duhai malang nasibnya
Menjadi seorang jelata

Di abad semodern ini
Mereka menjadi bukti
Kegagalan sebuah ekonomi

Baca Juga: [PUISI] Pemakan Kertas

Verified Writer

Fitran Briliano

Just a human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya