TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Berpesta dalam Sepi

Halangi aku dari keramaianmu

Wanita berjalan sendiri (unsplash.com/matthewhenry)

Menepilah pada keasingan

Ia tak akan membunuhmu dengan kejam

Sebab sendiri akan mengajarimu

Cara memahami lebih dalam

 

Sama seperti hari ini

Di sudut hati paling suci

Aku hanya bisa menari

Menerawang maksud Tuhan menghadirkanku di sini

 

Seluruh kebisingan seketika menjelma

Jadi nyanyian kematian

Jadi heningnya tangis paling menyakitkan

Jadi kebisuan penuh kedukaan

 

Tarian yang penuh kejujuran

Mengalirkan pengakuan dosa dan kebusukkan

Aku masih menikmati sunyi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

 

Menanti pendar cahaya menyorot bagian gelap hatiku

Memberi remang-remang pengharapan

Entah harapan seperti apa itu

 

Apakah keabadian, kemewahan, keramaian?

Oh, kurasa tidak lagi!

Aku hanya berlari ke arahnya dengan pasti

Antusias sekaligus dilematis pun menyelimuti

 

Tapi langkahku tak tertahan barang sedetikpun

Pestaku adalah pesta-pesta panjang

Pesta penuh luka, rintih, dan perih

 

Aku tak merayakan apapun hari ini

Hanya menyelamati diriku dengan sedih

"Selamat ulang tahun diriku, selamat mendekati kematianmu"

Surabaya, 2021

Verified Writer

Laila Alhaffatah

Full time wife, mom, and writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya