TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Mala

Sampah-sampah berserakan di tubuhku

ilustrasi pria putus asa (pexel.com/Nothing Ahead)

Tidak ada pembelaan
Satu-satunya cara adalah mengakui
Bahwa aku tidak berdaya
Di mataku, di matanya, dan di setiap mata lain

Lagi-lagi,
Diriku yang lain mempertanyakan haknya
Sambil memarahiku
Mencaci makiku

"Kau ini bagaimana?"
"Kau ini apa?"

Aku terdiam
Mataku terpejam
Sambil kutarik napas dalam-dalam

Sambil menghayati arti kata penerimaan
Kudengar baik-baik suara-suara bising itu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Kutelusuri
Cakrawalaku
Aku melihat banyak bangkai ambisi yang mati
Namun, belum terkubur
Diriku yang lain masih mengharapkannya untuk hidup
Lagi.

Aku melihat
Sampah-sampah berserakan di tubuhku
Bekas apa yang telah kucerna di masa lalu
Belum sempat kubuang
Kekecewaan terhadap dunia dan para penghuninya.

Aku ingin sekali,
Diriku menjadi satu
Tidak berkeping-keping,
Tidak berkamuflase

Tidak merasa sia-sia
Tidak merasa kecewa

Baca Juga: [PUISI] Pohon Harapan

Verified Writer

Mega Putry

Menyukai semua hal, kecuali matematika.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya